Bisnis skala
kecil dan menengah umumnya masih sulit mengatur keuangan harian dan bulanannya.
Karena umumnya masih dikelola dengan sistem dan manajemen yang belum teratur.
Kadang dana untuk menjalankan bisnis terganggu atau seret karena terpakai untuk
kebutuhan yang tidak kalah penting yaitu kebutuhan rumah tangga.
Dan pada
saat ada pemasukan banyak dari bisnis yang dijalankan, jadi merasa ada banyak
uang sehingga tidak terkontrol, dipergunakan untuk keperluan keluarga dan yang
lain lain, padahal dari uang tersebut ada bagian untuk membeli lagi tambahan
barang jualan misalnya. Ujung2-nya operasional bisnis jadi terganggu dan bisnis
tidak berkembang kembang. Setelah sekian lama, dan kayaknya sudah berusaha
sangat keras, kadang merasa hanya berputar putar saja, begini begini saja
bisnisnya tidak ada improvement.
Hal itulah
yang sering terjadi karena keuangan bisnis dan pribadi dicampur.
Sebenarnya
bagaimana menentukan bagian atau hak si pemilik bisnis...
Uang yang
menjadi hak pengusaha /pemilik bisnis skala kecil menengah ini bisa di tentukan
melalui 2 pilihan :
GAJI bulanan
atau
PROSENTASE dari pendapatan
Sebelum
menentukan yang mana Anda terapkan, sebaiknya harus dilakukan dahulu hal hal
berikut :
1. Pisahkan Rekening Pribadi
Keluarga dan Bisnis
2. Estimasi Kebutuhan Uang Bulanan Keluarga
3.
Menyiapkan Dana Darurat
4. Estimasi Arus Kas Masuk Keluar dari
Bisnis
5. Memilih GAJI atau PROSENTASE dan
menerapkannya
Pisahkan Rekening Pribadi
Keluarga dan Bisnis
Agar uang bisnis tidak terpakai keperluan
keluarga, maka rekening bank-nya dibuat terpisah.
Misalkan untuk bisnis menggunakan Bank A dan
untuk rumah tangga menggunakan rekening Bank B.
Bisa saja satu bank tapi rekeningnya
berbeda. Setiap uang keluar masuk untuk bisnis harus menggunakan rekening
Bank A. Beli barang jualan, ada pembayaran
.. semuanya melalui rekening Bank A.
Dan ketika akan mengambil bagian untuk
keluarga, transfer uangnya ke Bank B.
Setiap keperluan dana rumah tangga ambil
dari rekening Bank B.
Estimasi Kebutuhan Uang Bulanan
Keluarga
Berapa sih uang yang harus “dipegang” setiap
bulannya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan lain lainnya.
Estimasi ini gunanya untuk menentukan besaran
gaji atau prosentase yang ditetapkan dari bisnis yang di jalankan.
Mungkin sudah terbayang di kepala angka yang
harus dipenuhi setiap bulannya. Tapi coba buat tertulis dan diskusikan
dengan pasangan jika sudah menikah. Untuk
memudahkan estimasi bagi dalam 5
kelompok.
Sedekah / Amal
Cicilan Hutang
Tabungan/Investasi/Asuransi
Kebutuhan Hidup Bulanan Utama
Kebutuhan Hidup Bulanan Sekunder +
TOTAL PENGELUARAN per BULAN
Buat 3 versi
Total Pengeluaran per Bulan.
- versi Ideal
- versi Moderate
- versi Survive
Pertama
hitung UANG BULANAN versi IDEAL
SEDEKAH/AMAL
Uang Sosial
Zakat
Dll
HUTANG
(Bayaran hutang keluarga bukan hutang bisnis)
Cicilan Mobil
Cicilan Motor
Cicilan Rumah
Cicilan kartu kredit
Dll
TABUNGAN/INVESTASI/PROTEKSI
Menabung di bank
Premi Asuransi
Dll
KEBUTUHAN HIDUP UTAMA
Biaya makan keluarga sehari hari yang
layak
Bayaran uang sekolah
Tagihan listrik, telepon dan air
Iuran RT RW
Biaya transportasi
Gaji pembantu
Dll
KEBUTUHAN HIDUP SEKUNDER
Ngopi ngopi di café
Wisata keluarga
Beli Baju
Makan bersama keluarga di luar
Dll
Untuk memudahkan melakukan estimasi
KEBUTUHAN HIDUP UTAMA dan SEKUNDER dipecah lagi berdasarkan :
-bagian anak anak (uang sekolah,
transportasi, dll),
-bagian suami (transport, makan
diluar, dll)
-bagian istri (transport, makan
diluar, dll)
-bagian bersama (makan dirumah,
wisata keluarga, dll)
Misalkan di total menjadi Rp. 5,5 juta.
Kemudian
sekarang hitung ulang dengan seksama lagi” versi moderate” atau di buat lebih
irit.
Biaya yang
bisa di tekan dalam versi Moderate atau irit
:
- Menyeleksi ulang dan melakukan
penghematan di bagian Kebutuhan Hidup Utama
- Memangkas banyak di Kebutuhan Hidup
Sekunder
Misalkan
setelah di lakukan penghematan maka biaya total pengeluaran sebulan Rp. 3,2
juta.
Nah ..
sekarang buat “versi survive”. Atau hanya untuk bertahan hidup saja.
- Bagian “Hutang” cicilannya harus tetap di
bayar sehingga tidak membengkak karena
denda
dan bunga.
- Bagian Tabungan/Investasi/Asuransi bisa
di tunda dahulu
- Bagian Kebutuhan Hidup Utama di seleksi
lebih ketat lagi, yang benar benar perlu saja.
- Bagian Kebutuhan Hidup Sekunder di stop
Misalkan
setelah di estimasi hanya perlu Rp. 2,3 juta perbulan.
Persiapkan Dana Darurat
Dana Darurat ini sangat penting, apalagi
untuk yang menjalankan usaha sendiri dan kadang income dari bisnisnya bisa
tidak teratur. Dana Darurat ini di gunakan
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat tidak rutin dan dadakan,
misalkan ada keluarga dari kampung datang,
sehingga membutuhkan biaya tambahan dadakan, atau mobil mogok,
kaca jendela pecah, dll.
Dana darurat
idealnya di siapkan sebesar 12 bulan pengeluaran versi moderate. Jadi jika di
kasus ini versi moderate / bulan
Rp. 3,2 juta. Maka harus memiliki dana
darurat sebanyak Rp 3,2 juta x 12 = Rp. 38,4 juta. Jika berat, paling tidak usahakan
mencapai 3 bulan dana darurat ; Rp. 3,2 juta x 3 =
Rp. 9,6 juta.
Jika belum memiliki dana darurat maka
mulailah di cicil setiap bulannya. Dana Darurat harus di simpan di rekening
terpisah
tidak dicampur dengan rekening kebutuhan
bulanan keluarga. Jika dana terpakai, maka harus di tabung kembali
sesuai dana terpakai.
Buat Estimasi Arus Kas Masuk
Keluar dari Bisnis
Karena menjalankan bisnis maka kita harus terbiasa
untuk membuat estimasi arus kas masuk dan keluar
(estimasi cash flow) dari bisnis yang
dijalankan.
Idealnya estimasi cash flow ini di buat selama setahun ke depan dan di adjust setiap bulannya.
Jika masih bingung, yang wajib adalah
membuat estimasi arus kas setiap bulannya.
Buatlah pos pos uang masuk dan keluar sesuai
kelaziman yang terjadi di bisnis Anda. Ada yang bersifat rutin
dan ada juga yang tidak rutin terjadi.
Estimasikan nilainya dari masing2 pos tersebut.
Setiap akhir bulan kita buat estimasi cash
flow untuk bulan depan, dan harus terus dimonitor dan disesuaikan dengan
perubahan situasi yang terjadi. Misalnya
sebelumnya di estimasi keluar uang untuk beli barang jualan Rp. 2 juta.
Tapi menjadi Rp. 2,7 juta karena ada orderan
baru.
Penerapan apakah menggunakan versi Ideal,
versi Moderate atau bahkan versi Survive, dilihat berdasarkan saldo
akhir ( F ).
Saldo ( F ) bisa plus atau minus. Aplikasi penggunaannya bisa mengikuti
alur di gambar berikut.
Yang harus diperhatikan !!!
Pada saat menentukan bagian pemilik bisnis
baik versi Ideal, Moderate atau Survive. Check estimasi cash flow
untuk bulan berikutnya, apakah pada tanggal
/ periode di awal2 bulan ada rencana Kas Keluar yang cukup besar
sehingga bisa membuat saldo kas akhir minus.
Jika ada, maka harus di rubah gaji / bagian yang akan di ambil
dengan turun versi dari ideal ke moderate
atau bahkan harus ambil uang dari Dana Darurat.
Inilah
pentingnya kita harus selalu membuat estimasi cash flow
bisnis.
Dengan disiplin membuat estimasi cash flow, kita bisa memonitor operasional bisnis sehingga bisnis
bisa terus berkembang.
Karena dari bisnis inilah pendapatan keluarga bergantung.
Memilih GAJI atau PROSENTASE dan
menerapkannya
Mana yang lebih baik ? tidak ada ... yang
ada mana yang cocok dengan kondisi keuangan bisnis Anda.
Menggunakan sistem GAJI bulanan lebih cocok
untuk kondisi keuangan bisnis yang relatif stabil.
Sedangkan PROSENTASE dari pendapatan cocok
untuk digunakan pada bisnis yang pemasukannya tidak stabil,
kadang uangnya banyak atau malah kadang
seret, jadi kebutuhan dana hidup keluarga di sesuaikan dengan uang
yang masuk dari bisnis. Terutama terjadi
pada awal awal memulai usaha atau bahkan sudah jalan dalam beberapa waktu.
GAJI Bulanan
Tentukan besarnya gaji Anda sebagai profesional
direktur di bisnis anda. Jadi karena anda owner
dan sekaligus
pengelola bisnis maka anda berhak
mendapatkan Gaji sebagai professional dan plus dividen dari keuntungan bisnis.
Besarnya gaji anda ditentukan berdasarkan
kondisi keuangan bisnis dan pengeluaran bulanan versi Ideal.
Sebagai gambaran bahwa uang dari hasil
bisnis ada bagian untuk :
-Menjalankan operasional bisnis
-Mengembangkan bisnis
-Bagian untuk pemilik bisnis
Jadi disarankan gaji ditetapkan sedikit lebih
besar dari versi Ideal. Bersikaplah seperti mental pebisnis bukan
profesional atau pegawai.
Uang hasil usaha lebih baik di putar lagi di
bisnis agar bisnis menjadi lebih besar.
PROSENTASE dari Pendapatan Bisnis
Tentukan porsi prosentase dari pendapatan
bisnis yang menjadi hak keluarga.
Umumnya angkanya berkisar antara 10% sd 30%.
Penerapan Prosentase ini ada batasan angka maksimal-nya
ya ..
Untuk contoh kasus di atas income keluarga
versi ideal Rp. 5,5 juta dan versi survive Rp. 2,3 juta.
Misalkan ditetapkan prosentase 10% dari
pendapatan bisnis, karena bisnisnya lagi dapat order besar sehingga 10%-nya
adalah Rp. 15,5 juta. Disarankan tetap di angka Rp. 5,5 juta. Lebih baik
sisanya di putar lagi di bisnis atau untuk mencukupi
dana darurat, investasi
pensiun, investasi untuk beli asset dll-nya.
Yang tidak kalah penting adalah tentukan tanggal berapa Anda gajian (GAJI atau PROSENTASE). Tanggal 27 atau 30 atau .... disamakan tanggalnya dengan gajian karyawan ... terserah Anda.
Dengan penetapan tanggal ini, maka akan memudahkan dalam melakukan estimasi arus kas-nya. Tanggal berapa gajian owner harus keluar .. adakah uangnya / Berapa Saldo kasnya di tanggal tersebut.
Mudah
mudah-an sharing ini bermanfaat dan
dapat memajukan para pebisnis kecil menengah untuk terus maju dan berkembang. Aplkikasi detailnya disesuaikan berdasarkan kondisi pribadi dan keluarga masing masing yang umumnya bersifat unik. Artikel di atas hanya bersifat panduan.
Jika ada saran atau pengalaman lainnya mohon disampaikan sehingga menjadi
perbaikan dan menjadi lebih berguna.
Salam
Bisnis.
follow
twitter @jauhari_mk
Terimakasih Masbro sangat membantu, apalagi saya baru mulai usaha, masih bingung memisahkan duit pribadi dan duit usaha ..
BalasHapussama2 .. semoga bermanfaat dan membuat bisnis "Semua Kredit Ada Disini" makin maju
Hapusmakasih atas pencerahannya mas bro..
BalasHapussangat membantu...
semoga berguna dan bermanfaat .. terimakasih atas supportnya
Hapussaya menyimak terus pak.. keep update :D
BalasHapusIlmu yg sangat berharga, makasih bnyak, sangat berguna bagi pemula yg ingin memulai bisnis. Sukses buat kita semua.
BalasHapusBerbagi ilmu itu merupakan ibadah
Sukses buat bpk. Jauhari mk, MM
pak Yohanes ... terimakasih atas supportnya
Hapussemoga sukses untuk kita semua
Luar biasa ilmunya Pak hari...terimakasih atas refreshmentnya...sungguh penting sekali untuk melangkah bagi saya kedepan
BalasHapusterimakasih banyak ... semoga bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua
Hapusterima kasih pak,berkenan mengingat kan kepada kita semua tentang ber sedekah dan ber amal.
BalasHapusSemoga hal baik selalu di sekitar kita
sama2 ... semoga kita bisa saling mengingatkan dan bantu membantu
Hapuspak, penentuan persentase gaji dari kegiatn bisnis yang tertera di artikel itu kan 10-30%. kalau kami boleh tau pernyataan tersebut bersumber darimana ya pak?
BalasHapusTerimaksih......
Kisaran prosentase tersebut berdasarkan analisa saya, berdasarkan kasus2 yang terjadi.
HapusJika ada pendapat lain silahkan disampaikan untuk koreksi.
Objective yang ingin dicapai mengapa prosentasenya kecil … supaya bisnis bertumbuh maka harus ada dana yang diputar di bisnis dan dana tersebut harus bertambah besar.
Pak pendapata bapak yang menyatakan "prosentase dari pendapatan bisnis yang menjadi hak keluarga. Umumnya angkanya berkisar antara 10% sd 30%". pendapatan yang dimaksud merupakan pendapatan bersih atau pendapatan kotor pak? bapak ada mengetahui sumber buku tidak pak yang membahas prosentasi pendapatan bisnis ini? sebelumnya terima kasih pak
BalasHapusIncome keluarga dari bisnis yang menerapkan prosentase mengambil kisaran 10% sd 30% dari pendapatan kotor. Penerapan nilai 10% sd 30% ini berdasarkan analisa saya dari kasus2 terjadi. Aplikasinya harus menetapkan terlebih dahulu kebutuhan keluarga versi ideal, moderat dan survive.
HapusPenggunanaan prosentase lebih cocok untuk bisnis kecil yang belum stabil income-nya dan pencatatan keuangannya tidak rapih.
bisakah bapak memberi tahu buku yang bagus untuk pengelolaan keuangan pada saya,karna saya masih pemula dalam berbisnis pak
BalasHapussaya belum menemukan buku bagus yang membahas pengelolaan keuangan untuk pebisnis pemula.
HapusSeharusnya buku tersebut ada tapi saya saja yang belum menemukannya., coba saja di googling atau cari di toko2 buku besar
setuju pak, saya muter2 di gramed belum dapat buku yg sesuai dengan saya, bisnis kue home industri yang baru saya jalani 8 bulan. nah sekarang kelabakan karena sulit menentukan laporan keuangan. buku apa kira2 yg cocok buat saya, atau adakah bpk jual buku khusus pebisnis kecil khususnya kuliner?
Hapusbuku yang spesifik mengenai pencatatan kuliner kemungkinan belum ada.
Hapussaran saya, tulis/record dahulu sesuai format pencatatan keuangan bisnis skala kecil yang saya kirimkan. Akan mudah nantinya untuk di pindahkan ke format pencatatan secara akuntansi. aternatif lain ... Coba cari software pencatatan keuangan, kemungkinan ada yang mengakomodasi bisnis kuliner