Rabu, 31 Oktober 2012

Cara Cerdas Menentukan Gaji dari Bisnis Sendiri



Bisnis skala kecil dan menengah umumnya masih sulit mengatur keuangan harian dan bulanannya. Karena umumnya masih dikelola dengan sistem dan manajemen yang belum teratur. Kadang dana untuk menjalankan bisnis terganggu atau seret karena terpakai untuk kebutuhan yang tidak kalah penting yaitu kebutuhan rumah tangga.

Dan pada saat ada pemasukan banyak dari bisnis yang dijalankan, jadi merasa ada banyak uang sehingga tidak terkontrol, dipergunakan untuk keperluan keluarga dan yang lain lain, padahal dari uang tersebut ada bagian untuk membeli lagi tambahan barang jualan misalnya. Ujung2-nya operasional bisnis jadi terganggu dan bisnis tidak berkembang kembang. Setelah sekian lama, dan kayaknya sudah berusaha sangat keras, kadang merasa hanya berputar putar saja, begini begini saja bisnisnya tidak ada improvement.
Hal itulah yang sering terjadi karena keuangan bisnis dan pribadi dicampur.

Sebenarnya bagaimana menentukan bagian atau hak si pemilik bisnis...
Uang yang menjadi hak pengusaha /pemilik bisnis skala kecil menengah ini bisa di tentukan melalui 2 pilihan :

                   GAJI bulanan                      
                           atau
                   PROSENTASE dari pendapatan


Sebelum menentukan yang mana Anda terapkan, sebaiknya harus dilakukan dahulu hal hal berikut :

        1. Pisahkan Rekening Pribadi Keluarga dan Bisnis
        2. Estimasi Kebutuhan Uang Bulanan Keluarga
        3. Menyiapkan Dana Darurat
        4. Estimasi Arus Kas Masuk Keluar dari Bisnis
        5. Memilih GAJI atau PROSENTASE dan menerapkannya


   Pisahkan Rekening Pribadi Keluarga dan Bisnis
   Agar uang bisnis tidak terpakai keperluan keluarga, maka rekening bank-nya dibuat terpisah.  
   Misalkan untuk bisnis menggunakan Bank A dan untuk rumah tangga menggunakan rekening Bank B.
   Bisa saja satu bank tapi rekeningnya berbeda. Setiap uang keluar masuk untuk bisnis harus menggunakan rekening
   Bank A. Beli barang jualan, ada pembayaran .. semuanya melalui rekening Bank A.
   Dan ketika akan mengambil bagian untuk keluarga, transfer uangnya ke Bank B.
   Setiap keperluan dana rumah tangga ambil dari rekening Bank B.


   Estimasi Kebutuhan Uang Bulanan Keluarga
   Berapa sih uang yang harus “dipegang” setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan lain lainnya.
    Estimasi ini gunanya untuk menentukan besaran gaji atau prosentase yang ditetapkan dari bisnis yang di jalankan.
   Mungkin sudah terbayang di kepala angka yang harus dipenuhi setiap bulannya. Tapi coba buat tertulis dan diskusikan
   dengan pasangan jika sudah menikah. Untuk memudahkan estimasi bagi dalam  5 kelompok.

      Sedekah / Amal
      Cicilan Hutang
      Tabungan/Investasi/Asuransi
      Kebutuhan Hidup Bulanan Utama
      Kebutuhan Hidup Bulanan Sekunder +
        TOTAL PENGELUARAN per BULAN
            
Buat 3 versi Total Pengeluaran per Bulan.
   - versi Ideal
   - versi Moderate
   - versi Survive

Pertama hitung UANG BULANAN versi IDEAL

   SEDEKAH/AMAL
          Uang Sosial
          Zakat
          Dll
   HUTANG (Bayaran hutang keluarga bukan hutang bisnis)
          Cicilan Mobil
          Cicilan Motor
          Cicilan Rumah
          Cicilan kartu kredit
          Dll
   TABUNGAN/INVESTASI/PROTEKSI
          Menabung di bank
          Premi Asuransi
          Dll
   KEBUTUHAN HIDUP UTAMA
          Biaya makan keluarga sehari hari yang layak
          Bayaran uang sekolah
          Tagihan listrik, telepon dan air
          Iuran RT RW
          Biaya transportasi
          Gaji pembantu
          Dll
   KEBUTUHAN HIDUP SEKUNDER
          Ngopi ngopi di cafĂ©
          Wisata keluarga
          Beli Baju
          Makan bersama keluarga di luar
          Dll


    Untuk memudahkan melakukan estimasi KEBUTUHAN HIDUP UTAMA dan SEKUNDER dipecah lagi berdasarkan :
           -bagian anak anak (uang sekolah, transportasi, dll),
           -bagian suami (transport, makan diluar, dll)
           -bagian istri (transport, makan diluar, dll)
           -bagian bersama (makan dirumah, wisata keluarga, dll)

 Misalkan di total menjadi Rp. 5,5 juta.

Kemudian sekarang hitung ulang dengan seksama lagi” versi moderate” atau di buat lebih irit.
Biaya yang bisa di tekan dalam versi Moderate atau irit  :
      - Menyeleksi ulang dan melakukan penghematan di bagian Kebutuhan Hidup Utama
      - Memangkas banyak di Kebutuhan Hidup Sekunder

Misalkan setelah di lakukan penghematan maka biaya total pengeluaran sebulan Rp. 3,2 juta.

Nah .. sekarang buat “versi survive”. Atau hanya untuk bertahan hidup saja.
 - Bagian “Hutang” cicilannya harus tetap di bayar sehingga tidak membengkak karena
       denda dan bunga.
    - Bagian Tabungan/Investasi/Asuransi bisa di tunda dahulu
    - Bagian Kebutuhan Hidup Utama di seleksi lebih ketat lagi, yang benar benar perlu saja.
    - Bagian Kebutuhan Hidup Sekunder di stop

Misalkan setelah di estimasi hanya perlu Rp. 2,3 juta perbulan.

   Persiapkan Dana Darurat
   Dana Darurat ini sangat penting, apalagi untuk yang menjalankan usaha sendiri dan kadang income dari bisnisnya bisa
   tidak teratur. Dana Darurat ini di gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat tidak rutin dan dadakan,
   misalkan ada keluarga dari kampung datang, sehingga membutuhkan biaya tambahan dadakan, atau mobil mogok,
   kaca jendela pecah, dll.
   Dana darurat idealnya di siapkan sebesar 12 bulan pengeluaran versi moderate. Jadi jika di kasus ini versi moderate / bulan
   Rp. 3,2 juta. Maka harus memiliki dana darurat sebanyak Rp 3,2 juta x 12 = Rp. 38,4 juta. Jika berat, paling tidak usahakan 
   mencapai 3 bulan dana darurat ; Rp. 3,2 juta x 3 = Rp. 9,6 juta.
   Jika belum memiliki dana darurat maka mulailah di cicil setiap bulannya. Dana Darurat harus di simpan di rekening terpisah
   tidak dicampur dengan rekening kebutuhan bulanan keluarga. Jika dana terpakai, maka harus di tabung kembali
   sesuai dana terpakai.

   Buat Estimasi Arus Kas Masuk Keluar dari Bisnis
   Karena menjalankan bisnis maka kita harus terbiasa untuk membuat estimasi arus kas masuk dan keluar
   (estimasi cash flow) dari bisnis yang dijalankan.

   Idealnya estimasi cash flow ini di buat selama setahun ke depan dan di adjust setiap bulannya.    
   Jika masih bingung, yang wajib adalah membuat estimasi arus kas setiap bulannya.
   Buatlah pos pos uang masuk dan keluar sesuai kelaziman yang terjadi di bisnis Anda. Ada yang bersifat rutin
   dan ada juga yang tidak rutin terjadi. Estimasikan nilainya dari masing2 pos tersebut.

   Setiap akhir bulan kita buat estimasi cash flow untuk bulan depan, dan harus terus dimonitor dan disesuaikan dengan
   perubahan situasi yang terjadi. Misalnya sebelumnya di estimasi keluar uang untuk beli barang jualan Rp. 2 juta.
   Tapi menjadi Rp. 2,7 juta karena ada orderan baru.


   Penerapan apakah menggunakan versi Ideal, versi Moderate atau bahkan versi Survive, dilihat berdasarkan saldo
   akhir ( F ).  Saldo ( F ) bisa plus atau minus. Aplikasi penggunaannya bisa mengikuti alur di gambar berikut.



   Yang harus diperhatikan  !!!
   Pada saat menentukan bagian pemilik bisnis baik versi Ideal, Moderate atau Survive. Check estimasi cash flow
   untuk bulan berikutnya, apakah pada tanggal / periode di awal2 bulan ada rencana Kas Keluar yang cukup besar
   sehingga bisa membuat saldo kas akhir minus. Jika ada, maka harus di rubah gaji / bagian yang akan di ambil
   dengan turun versi dari ideal ke moderate atau bahkan harus ambil uang dari Dana Darurat.
   Inilah pentingnya kita harus selalu membuat estimasi cash flow bisnis. 
   Dengan disiplin membuat estimasi cash flow, kita bisa memonitor operasional bisnis sehingga bisnis bisa terus berkembang. 
   Karena dari bisnis inilah pendapatan keluarga bergantung.

   Memilih GAJI atau PROSENTASE dan menerapkannya
   Mana yang lebih baik ? tidak ada ... yang ada mana yang cocok dengan kondisi keuangan bisnis Anda.
   Menggunakan sistem GAJI bulanan lebih cocok untuk kondisi keuangan bisnis yang relatif stabil.   
   Sedangkan PROSENTASE dari pendapatan cocok untuk digunakan pada bisnis yang pemasukannya tidak stabil,
   kadang uangnya banyak atau malah kadang seret, jadi kebutuhan dana hidup keluarga di sesuaikan dengan uang
   yang masuk dari bisnis. Terutama terjadi pada awal awal memulai usaha atau bahkan sudah jalan dalam beberapa waktu.

   GAJI Bulanan
   Tentukan besarnya gaji Anda sebagai profesional direktur di bisnis anda. Jadi karena anda owner dan sekaligus
   pengelola bisnis maka anda berhak mendapatkan Gaji sebagai professional dan plus dividen dari keuntungan bisnis.

   Besarnya gaji anda ditentukan berdasarkan kondisi keuangan bisnis dan pengeluaran bulanan versi Ideal.
   Sebagai gambaran bahwa uang dari hasil bisnis ada bagian untuk :
           -Menjalankan operasional bisnis
           -Mengembangkan bisnis
           -Bagian untuk pemilik bisnis

   Jadi disarankan gaji ditetapkan sedikit lebih besar dari versi Ideal. Bersikaplah seperti mental pebisnis bukan
   profesional atau pegawai.
   Uang hasil usaha lebih baik di putar lagi di bisnis agar bisnis menjadi lebih besar.

   PROSENTASE dari Pendapatan Bisnis
   Tentukan porsi prosentase dari pendapatan bisnis yang menjadi hak keluarga. 
   Umumnya angkanya berkisar antara 10% sd 30%.

   Penerapan Prosentase ini ada batasan angka maksimal-nya ya .. 
   Untuk contoh kasus di atas income keluarga versi ideal Rp. 5,5 juta dan versi survive Rp. 2,3 juta.
   Misalkan ditetapkan prosentase 10% dari pendapatan bisnis, karena bisnisnya lagi dapat order besar sehingga 10%-nya 
   adalah Rp. 15,5 juta. Disarankan tetap di angka Rp. 5,5 juta. Lebih baik sisanya di putar lagi di bisnis atau untuk mencukupi
   dana darurat, investasi pensiun, investasi untuk beli asset dll-nya.

Yang tidak kalah penting adalah tentukan tanggal berapa Anda gajian (GAJI atau PROSENTASE). Tanggal 27 atau 30 atau ....  disamakan tanggalnya dengan gajian karyawan ... terserah Anda.
Dengan penetapan tanggal  ini, maka akan memudahkan dalam melakukan estimasi arus kas-nya. Tanggal berapa gajian owner harus keluar .. adakah uangnya / Berapa Saldo kasnya di tanggal tersebut.


Mudah mudah-an sharing ini bermanfaat dan dapat memajukan para pebisnis kecil menengah untuk terus maju dan berkembang. Aplkikasi detailnya disesuaikan berdasarkan kondisi pribadi dan keluarga masing masing yang umumnya bersifat unik. Artikel di atas hanya bersifat panduan.
Jika ada saran atau pengalaman lainnya mohon disampaikan sehingga menjadi perbaikan dan menjadi lebih berguna.


Salam Bisnis.



follow twitter @jauhari_mk

19 komentar:

  1. Terimakasih Masbro sangat membantu, apalagi saya baru mulai usaha, masih bingung memisahkan duit pribadi dan duit usaha ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 .. semoga bermanfaat dan membuat bisnis "Semua Kredit Ada Disini" makin maju

      Hapus
  2. makasih atas pencerahannya mas bro..
    sangat membantu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga berguna dan bermanfaat .. terimakasih atas supportnya

      Hapus
  3. saya menyimak terus pak.. keep update :D

    BalasHapus
  4. Ilmu yg sangat berharga, makasih bnyak, sangat berguna bagi pemula yg ingin memulai bisnis. Sukses buat kita semua.
    Berbagi ilmu itu merupakan ibadah
    Sukses buat bpk. Jauhari mk, MM

    BalasHapus
    Balasan
    1. pak Yohanes ... terimakasih atas supportnya
      semoga sukses untuk kita semua

      Hapus
  5. Luar biasa ilmunya Pak hari...terimakasih atas refreshmentnya...sungguh penting sekali untuk melangkah bagi saya kedepan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak ... semoga bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua

      Hapus
  6. terima kasih pak,berkenan mengingat kan kepada kita semua tentang ber sedekah dan ber amal.
    Semoga hal baik selalu di sekitar kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 ... semoga kita bisa saling mengingatkan dan bantu membantu

      Hapus
  7. pak, penentuan persentase gaji dari kegiatn bisnis yang tertera di artikel itu kan 10-30%. kalau kami boleh tau pernyataan tersebut bersumber darimana ya pak?
    Terimaksih......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kisaran prosentase tersebut berdasarkan analisa saya, berdasarkan kasus2 yang terjadi.
      Jika ada pendapat lain silahkan disampaikan untuk koreksi.
      Objective yang ingin dicapai mengapa prosentasenya kecil … supaya bisnis bertumbuh maka harus ada dana yang diputar di bisnis dan dana tersebut harus bertambah besar.

      Hapus
  8. Pak pendapata bapak yang menyatakan "prosentase dari pendapatan bisnis yang menjadi hak keluarga. Umumnya angkanya berkisar antara 10% sd 30%". pendapatan yang dimaksud merupakan pendapatan bersih atau pendapatan kotor pak? bapak ada mengetahui sumber buku tidak pak yang membahas prosentasi pendapatan bisnis ini? sebelumnya terima kasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Income keluarga dari bisnis yang menerapkan prosentase mengambil kisaran 10% sd 30% dari pendapatan kotor. Penerapan nilai 10% sd 30% ini berdasarkan analisa saya dari kasus2 terjadi. Aplikasinya harus menetapkan terlebih dahulu kebutuhan keluarga versi ideal, moderat dan survive.
      Penggunanaan prosentase lebih cocok untuk bisnis kecil yang belum stabil income-nya dan pencatatan keuangannya tidak rapih.

      Hapus
  9. bisakah bapak memberi tahu buku yang bagus untuk pengelolaan keuangan pada saya,karna saya masih pemula dalam berbisnis pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum menemukan buku bagus yang membahas pengelolaan keuangan untuk pebisnis pemula.
      Seharusnya buku tersebut ada tapi saya saja yang belum menemukannya., coba saja di googling atau cari di toko2 buku besar

      Hapus
    2. setuju pak, saya muter2 di gramed belum dapat buku yg sesuai dengan saya, bisnis kue home industri yang baru saya jalani 8 bulan. nah sekarang kelabakan karena sulit menentukan laporan keuangan. buku apa kira2 yg cocok buat saya, atau adakah bpk jual buku khusus pebisnis kecil khususnya kuliner?

      Hapus
    3. buku yang spesifik mengenai pencatatan kuliner kemungkinan belum ada.
      saran saya, tulis/record dahulu sesuai format pencatatan keuangan bisnis skala kecil yang saya kirimkan. Akan mudah nantinya untuk di pindahkan ke format pencatatan secara akuntansi. aternatif lain ... Coba cari software pencatatan keuangan, kemungkinan ada yang mengakomodasi bisnis kuliner

      Hapus