Sabtu, 17 September 2011

UnitLink vs Reksadana + TermLife : Mana yang OK …




Saat ini lagi maraknya melakukan perbandingan mana yang lebih baik UnitLink atau Reksadana + TermLife.

Masing masing kubu memiliki argumen dan sudut pandang. Bagus sekali untuk pembelajaran dan memperkaya informasi sehingga calon nasabah memilih yang paling cocok untuknya.

Yang di sayangkan kadang saking semangatnya, sehingga jadi kurang etis.

Seperti juga ramainya kelompok investor property vs investor reksadana maupun saham. Memiliki argumen masing masing. Bagi kelompok “ekstrim” investor property sangat tidak disarankan ber-investasi di reksadana atau saham atau dalam bahasa kerasnya “tidak ok”.


Property dengan reksadana / saham adalah instrumen investasi yang memiliki karakter yang berbeda.

Pada awalnya produk Unitlink dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang ogi atau ogah rugi. Sehingga produk asuransi di kombinasikan dengan investasi.

Maka dari total uang premi yang di bayarkan dengan komposisi tertentu antara porsi asuransi dan investasi, tidak hanya balik modal tapi juga bisa berkembang lebih besar.

Dengan hadirnya produk Unitlink ini, maka semakin banyak penduduk Indonesia yang memiliki program asuransi. Yang pada akhirnya dapat mengurangi beban pemerintah dan keluarga. Meskipun secara ukuran belum sukses, karena jumlahnya atau rationya masih sangat minim sekali jika di bandingkan dengan Singapura atau Malaysia.

Kemudian pada saat ini, banyak beredar isu maupun argumen tentang Asuransi Unitlink vs Asuransi TermLife. Yang membuat bingung sebagian masyarakat dan akhirnya malah tidak jadi atau menunda membeli Asuransi. Padahal hal ini sangat berbahaya dan beresiko.

Padasarnya UnitLink, Reksadana  dan TermLife memiliki karakter yang berbeda beda. Karena manusia memiliki kondisi keuangan, karakter dan mindset yang berbeda beda, jadi sebenarnya tidak bisa di bilang bahwa salah satu produk sangat unggul dan produk lain sangat merugikan.

Untuk yang masih awam, pengertian gampang asuransi unitlink adalah asuransi yang dikombinasikan dengan investasi, sehingga dengan membeli asuransi ini bisa mendapatkan proteksi jiwa sampai usia 99 tahun atau bisa dikatakan seumur hidup dan .. plus hasil investasi. Investasi-nya sejenis reksadana. Artinya dari premi yang dibayarkan ada nilai uang yang bertumbuh, bisa lebih besar dari jumlah premi yang di bayarkan.

Sedangkan asuransi termlife adalah hanya murni asuransi saja tidak ada investasinya. Artinya dari uang premi yang dibayarkan tidak ada uang yang tumbuh atau kembali, maksudnya uangnya hangus. Dan proteksi jiwa termlife terbatas periode waktunya sesuai periode yang dipilih. Misal sampai usia 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun, 70 tahun.  Masing masing produk asuransi termlife bisa berbeda beda pilihan periode waktunya, tapi tidak bisa sampai usia 99 tahun.

Disarankan untuk mengoptimalkan karakter yang dimiliki dengan kondisi yang ada pada kita.

Yang mana paling cocok dengan kondisi kita :

    Keuangan/finansial
    Kondisi disiplin tepat waktu dalam menabung atau membayar premi
    Menyukai kepraktisan atau tidak
    Riwayat kesehatan keluarga
    Tingkat keyakinan tentang kesehatan dan musibah di masa depan.



Reksadana + TermLife

Dengan menggabungkan Reksadana + TermLife serta benefit Sakit Kritis.

Sudah OK sekali, dengan budget sama dibandingkan menggunakan UnitLink, akan menghasilkan investasi yang bagus dan proteksi mantap, asyik kan.

Jadi pengurusan asuransi dan investasinya melalui 2 pihak yang berbeda. Asuransi termlife melalui perusahaan asuransi dan reksadana memalui agen penjual reksadana bisa melalui bank meskipun tidak semua bank menjual reksadana.

Produk asuransi termlife sangat cocok untuk yang disiplin membayar premi asuransi tepat waktu. Misalkan lupa karena sibuk atau kemungkinan terjadi pada saat jatuh tempo harus bayar tapi tidak ada uangnya – umumnya hanya di berikan waktu 45 hari. Dan jika terjadi musibah di hari ke 46, maka nasabah tidak akan mendapatkan benefit asuransinya. Nasabah dalam posisi yang rugi.

Selain hal diatas produk jenis ini cocok untuk yang memiliki riwayat kesehatan keluarga yang baik dan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa kesehatannya selalu baik tidak akan terkena sakit kritis, atau sekalian terkena sakit kritis di masa kontrak TermLife tersebut sehingga Uang Pertanggungan Sakit Kritis diberikan.

Tapi permasalahannya sakit kritis (jantung, kanker, gagal ginjal, dsb) terjadi dalam proses tahunan, bisa sampai 20-an tahun (menurut para dokter ahli) sehingga akhirnya terdeteksi secara significant di suatu moment.

Jika hal ini terjadi pada suatu waktu saat kontrak TermLife, dan belum bisa di klaim karena baru terdeteksi awal, artinya belum masuk kondisi kriteria sakit kritis, maka uang pertanggungan tidak bisa di berikan.

Saat kontrak TermLife habis dan diperpanjang, maka kondisi sakit kritis tersebut di kecualikan, tidak mau di tanggung oleh perusahaan asuransi. Bahkan kemungkinan terjelek asuransinya di tolak.

Artinya siap – siaplah asset yang telah kita kumpulkan bertahun tahun akan tergerus habis habisan bahkan sampai hutang sana sini.

Ada juga Asuransi TermLife yang menjamin perpanjangan kontrak meskipun sudah terkena penyakit kritis. Jadi harap baca atau tanyakan detail ke agen penjualnya.

Tapi karena TermLife, ada batas perlindungan usia, biasanya maximum 60 tahun. Jadi kalau terkena penyakit kritis di atas usia 60 tahun sudah tidak di tanggung.

Namanya hidup, bisa saja terjadi sehat sehat sampai usia 50an, dan baru terkena penyakit kritis, misal jantung di usia 61 tahun.

Akhirnya ….. aset yang kita kumpulkan jadi terkuras …. Bisa bisa bukan kasih warisan aset ke anak anak … tapi kasih warisan hutang …. Ampunnn …

Sebagai gambaran kawan saya di th 2009 operasi bypass jantung di Jakarta memerlukan Rp. 200 juta-an, cukup murah katanya karena dia mendapat keringanan dari harga seharusnya.

Keluarga client saya yang lain terkena kanker di 2011 telah menghabiskan hampir Rp 2 M dan masih terus berlangsung perawatannya yang membutuhkan biaya lebih besar lagi.


UnitLink

Dari sudut pandang fungsi atau benefit secara umum.
UnitLink cocok untuk yang merasa tidak yakin akan kesehatan dan musibah di masa depan. Serta tidak yakin dengan kondisi keuangannya untuk selalu tepat waktu membayar premi atau untuk orang yang pelupa.

Karena jika asuransi tradisional termasuk termlife, jika kita lupa atau pas tidak punya uang (… bokek) sehingga tidak bisa bayar premi …. Maka polisnya lapse artinya stop program proteksinya.

Misal : Produk Asuransi TermLife -- kita tidak bayar premi sampai lewat 50 hari (grace period produk asuransi berbeda-beda), dan pada hari ke 51 kita terkena musibah … di absen oleh Yang Maha Kuasa. Dengan sangat menyesal ……. tidak ada UP (uang pertanggungan) yang dibayarkan kepada ahli waris.

Tapi jika menggunakan produk UnitLink, kita tidak bayar … maka premi-nya akan di bayarkan dari unit yang dimiliki atau istilahnya pembatalan unit. Sehingga jika hari ke 51 terjadi musibah … UP-nya tetap dibayarkan.


Proteksinya lebih berlapis.
Selain itu Unit Link juga cocok untuk yang ingin bermain aman demi kehidupan masa depan keluarga tercinta. Dengan asumsi polis UnitLink-nya sudah mengambil benefit Sakit Kritis plus sekalian dengan benefit Payor.

Menggunakan asuransi unitlink ini untuk memproteksi asset yang telah Anda kumpulkan bertahun tahun dengan berhemat dan bekerja keras, tidak hilang begitu saja. Karena jika terkena sakit kritis maka akan di bayarkan sejumlah nilai tertentu sesuai kontrak (di termlife juga bisa mendapatkan benefit seperti ini) .. tapi bedanya .. di unitlink preminya akan tetap di lanjutkan pembayarannya sampai batasan waktu sesuai kontrak sehingga investasinya akan tetap berjalan dan berkembang.


Dari sudut pandang biaya yang dikeluarkan atau premi.
Banyak yang berpendapat bahwa premi termlife lebih murah dari unitlink, artinya untuk mendapatkan Uang Pertanggungan yang sama maka premi termlife lebih murah dari unitlink.

Tidak seluruhnya benar atau salah pernyataan tersebut ...
Secara teoritis begitu .. makanya banyak yang berpendapat unitlink mahal lebih murah termlife

Unitlink Uang Pertanggungan (UP) jiwanya berlaku sampai usia 99 tahun, artinya bisa dikatakan UP tersebut pasti keluar. Sehingga biaya asuransinya mahal.

Sedangkan termlife UP-nya berdasarkan waktu yang dipilih,  misal sampai dengan usia 60 tahun, artinya peluang UP tersebut keluar lebih kecil di bandingkan sampai usia 99 tahun, otomatis biaya asuransi-nya lebih murah. Apalagi jika dipilih sampai usia 50 tahun, biayanya akan jauh lebih murah  lagi. Sehingga premi yang dibayarkan untuk mendapatkan Nilai UP yang sama, maka premi termlife lebih murah atau lebih kecil dari unitlink.

Untuk lebih sama atau fair mengenai komparasi premi unitlink dan termlife, sebetulnya ada produk unitlink yang memiliki benefit atau rider semacam termlife, dimana nasabah dapat memilih waktu pertanggungan usia. Misalkan di produk termlife murni pertanggungan sampai usia 60 tahun, maka di produk unitlink yang memiliki rider sejenis termlife di set UP rider (tambahan) sampai usia 60 tahun, sedangkan UP utamanya tetap sampai usia 99 tahun.

Sehingga untuk mendapatkan Uang Pertanggungan yang sama, premi yang di bayarkan untuk produk unitlink yang memanfaatkan rider sejenis termlife bisa dikatakan kompetitif atau relatif kurang lebih sama dengan premi yang harus di bayarkan di produk asuransi termlife murni.

Mungkin juga dari sisi perhitungan biaya asuransi yang diterapkan berbeda beda di antara perusahaan asuransi, karena mungkin juga dipengaruhi jumlah total premi dan total nasabah yang telah dikumpulkan. Sehingga menyebabkan beban biayanya jadi rendah dan berdampak pada premi yang harus dibayarkan.


Jadi jika rider sejenis termlife di optimalkan di produk unitlink, maka seperti memiliki asuransi termlife dengan karakteristik produk unitlink yang tidak dimiliki produk termlife murni, yaitu antara lain  :

   Perlindungan bisa melebihi masa grace period.
   Karena pembayaran premi bisa melalui pembatalan unit (dengan asumsi sudah terbentuk unit dari hasil investasi).

   Proteksi berlapis
   Rider yang dimiliki di produk unitlink umumnya lebih banyak daripada produk termlife, seperti benefit untuk 
    terus membayarkan premi jika nasabah terkena penyakit kritis.

   Nilai Tunai
   Karakteristik produk unitlink adalah ada bagian dari premi yang di investasikan, meskipun produk unitlink tersebut
   di set premi-nya 100% untuk asuransi alias tidak ada investasinya.
   Sehingga bisa memungkinkan setelah bertahun tahun polis berjalan dan setelah sekian lama itu pula nasabah
   membayar premi, akan ada nilai tunai di polis tersebut. Sedangkan di produk termlife murni setelah sekian waktu
   membayar premi, tidak ada nilai tunai yang terbentuk alias uangnya hangus.



Kesimpulan

Tidak ada yang mana yang lebih baik, yang ada yang mana yang cocok dengan Anda.

Jika cocok bagi orang lain mungkin cocok buat Anda atau bahkan tidak cocok buat Anda.

Harap pertimbangkan asumsi yang digunakan dan kondisi yang ada pada Anda serta jenis dan benefit produk yang dipilih.

Misalkan ; orang yang memiliki karakter disiplin membayar tepat waktu, selalu ingat dalam hal bayar bayar dan kondisi keuangannya selalu baik artinya selalu ada uang untuk membayar premi, maka cocok untuk ambil asuransi TermLife dan kemudian di kombinasikan dengan reksadana.

Atau .. Anda bukan tipikal orang seperti diatas dan menginginkan proteksi jiwa seumur hidup .. serta membayar premi kurang lebih sama dengan termlife .. maka Anda bisa ambil Asuransi Unitlink yang memiliki benefit seperti termlife.

Buktikan dan bandingkan sendiri beberapa asuransi termlife dengan asuransi unitlink mana yang cocok dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Jika ingin lebih yakin dalam mengambil karakter Asuransi dan Investasi yang cocok untuk kondisi Anda, sebaiknya berdiskusi dengan agen asuransi Anda yang kompeten. Atau melakukan diskusi dengan financial planner.

Jika Anda sudah membeli produk unitlink dan membutuhkan benefit seperti termlife, jangan langsung menutup asuransi-nya dan berpindah ke termlife.  Berkonsultasilah dengan agen asuransi Anda. Apakah Anda memang membutuhkan produk seperti itu dan cocok dengan kebutuhan dan kondisi Anda sekeluarga, selain itu cek apakah produk unitlink yang dibeli memiliki benefit atau rider seperti termlife, jika ya maka produk unitlink tersebut bisa di adjust ulang.


Pada prinsipnya, investasi adalah portofolio. Mengkombinasikan instrument investasi yang cocok bagi Anda, jadi bisa  :

    TermLife + Reksadana
    UnitLink + Reksadana
    TermLife + Emas
    UnitLink + Reksadana + Emas + property
     Dst


Pada dasarnya suatu keputusan tidak diambil berdasarkan murni keputusan logis atau hitung hitungan matematis, lebih banyak berdasarkan hal hal emotional yang membuat si pemilih merasa nyaman yang jauh dari hitungan matematis. Seperti mengapa seseorang memilih Honda CRV dan yang lain memilih Nissan Xtrail, tidak ada yang salah kalau masing masing merasa nyaman dengan keputusannya.

Finally, jika Anda sependapat dengan pernyataan bahwa tim sepakbola yang baik adalah yang jago menyerang dan jago bertahan.
Maka orang yang smart secara finansial adalah yang pandai mengembangkan assetnya dan pandai menjaga assetnya.

Sebaiknya jika Anda memilih berarti Anda mengerti betul dengan konsekuensinya.
Karena dari manapun saran tersebut, dan apapun tindakan yang Anda ambil, resikonya tetap Anda yang menanggung bukan ditanggung sipemberi saran.

Follow twitter @jauhari_mk

6 komentar:

  1. Mantap tulisannya, menandakan anda paham dengan karakteristik unit link, tidak seperti kebanyakan tulisan lain yang asal mendeskreditkan unit link, promosi terselubung reksa dana dan termlife atau bahkan menyarankan tutup polis, yang mana ujung-ujungnya merugikan nasabah yang sudah terlanjur membayar biaya untuk unit link. Padahal masih bisa diadjust....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih comment-nya. Setiap produk investasi memiliki karakteristiknya masing masing, tinggal dipilih dan dipertimbangkan produk mana yang cocok dengan kondisi individu masing masing.

      Hapus
  2. mas saya mau minta masukan, saya pake AIA Provisa syariah, yg murni investasi,, itu trmasuk Unitlink ato reksa dana?
    nah pas ditawarin bilangnya stelah 7 tahun, bisa dapet sampe 90jt,, perbulan sya bayar 400rb,, saya bingung pas tanya lagi sma costumer service berapa yg didapat, mereka ga bisa jawab!
    mohon pencerahanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu Dwi,
      Dari yang saya baca di situsnya mengenai AIA Provisa Syariah, maka masuk kategori asuransi unitlink (bukan jenis dwiguna maupun murni investasi – mohon koreksinya jika saya salah baca).

      Prinsip investasi unitlink dengan reksadana adalah sama. Yang berbeda ; unitlink adalah produk investasi berbasis asuransi sedangkan reksadana adalah produk investasi murni.
      Jadi jika membayarkan sejumlah nominal tertentu setiap bulannya di produk unitlink maka sebagian masuk ke porsi proteksi/asuransi sedangkan sebagian lagi masuk ke porsi investasi. Sedangkan di reksadana semuanya masuk ke porsi investasi.

      Yang harus dimengerti dan dipahami oleh pihak yang melakukan investasi bahwa hasil investasi tidak dapat dipastikan atau digaransi nilainya akan sebesar nilai tertentu. Jadi hasilnya bisa bagus dan mungkin juga hasilnya tidak memuaskan bahkan ekstrimnya merugi. Hal ini juga seharusnya disampaikan oleh pihak yang menawarkan produk investasi.

      Untuk kasus ibu dwi dengan membayar 400 ribu dan di tahun ke 7 (diestimasikan .. harus ada kalimat di estimasikan bukan pasti) mendapatkan Rp. 90 juta.
      Maka menurut saya merupakan estimasi yang sangat sangat optimis.

      Untuk mengestimasi nominal hasil investasi di tahun ke 7 secara moderate.
      Maka sebaiknya ibu Dwi meminta penjelasan mengenai :
      - Data data historis prosentase return investasi yang telah terjadi selama beberapa periode berjalan.
      - Berapa besaran porsi investasi dan asuransi-nya yang di set dari premi yang ibu bayarkan perbulannya.
      - Besaran biaya asuransi yang harus dibayarkan setiap bulannya selama periode polis tersebut berjalan, karena ini akan mengurangi hasil investasi secara rutin.

      Berdasarkan informasi tersebut dan dengan bantuan penjual/agen yang memiliki kompetensi yang baik maka ibu dapat mengestimasi nilainya yang lebih moderate di tahun ke 7.

      Hapus
  3. tapi provisa syariah yg ditawarkan salesnya berbeda dengan kenyataannya. semacam jebakan aja. pada saat penawaran dijelaskan bahwa kita akan mendapatkan nilai diatas dari apa yg kita bayarkan selama 7 tahun dan itu tetap seperti 15% pertahun.setelah 14 hari kemudian saya di hubungi dari AIA tidak seperti itu kenyataannya.
    saya merasa dibohongi banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas masukannya.
      Semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua

      Yang harus di pahami bahwa pada prinsipnya hasil investasi tidak bisa di pastikan berapa hasilnya nanti.
      Jika merasa ragu atau kurang paham terhadap produk keuangan yang ditawarkan, lebih baik mencari informasi lebih jelas supaya merasa aman dan nyaman.

      Yang di sayangkan karena terlalu khawatir dan tidak mau mencari informasi, akhirnya tidak mengambil action, tidak melakukan investasi ataupun proteksi. Sehingga assetnya tidak berkembang bahkan kalah dengan laju inflasi dan bahkan bisa hilang karena tidak melakukan proteksi income maupun proteksi asset.

      Salam

      Hapus