Income UMR
seharusnya hidup berkecukupan bahkan ada lebihnya.
Masih lajang
tidak ada tanggungan tapi umumnya para SPG selalu kekurangan uang.
SPG (wanita)
SPB (pria), maupun istilah2 lainnya ; SA, BA, dll. Mereka umumnya memiliki income yang bekecukupan ; UMR + Lembur +
komisi. Artinya take home pay-nya
lebih dari UMR.
Di sisi lain
ada pekerja dengan gaji sama UMR (bahkan tidak dapat komisi) sudah menikah, income-nya bisa untuk menghidupi 1 istri
dan 2 anak.
Kondisi
tersebut menyadarkan SPG untuk mengelola keuangan secara benar dan membutuhkan
wawasan bagaimana melakukannya.
Kerennn ….. Para
SPG tersebut umurnya masih sangat muda dan pendidikan umumnya setara SMU sudah
sadar dan menginginkan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan ….
Tapi juga
yang tidak kalah keren adalah perusahaannya. Karena betul2 peduli terhadap karyawannya termasuk SPG yang merupakan ujung
tombak. Perusahaan betul betul memfasilitasinya kebutuhan SPG untuk terus
berkembang dan menyiapkan mereka memiliki masa depan yang lebih baik, karena
menjadi SPG ada batasan usia tertentu. Tidak aneh, meskipun brand perusahaan tersebut kalah popular
dari brand yang established tapi penjualannya sangat baik sehingga menjadi market leader karena SPG-nya memiliki selling skill dan attitude yang baik.
Secara
finansial seharusnya keuangan SPG dalam kondisi ok, income yang berkecukupan karena masih single, paling hanya untuk bantu2 kebutuhan keluarga saja.
Tapi karena
masih muda dan single, umumnya income yang lumayan tersebut habis tidak
tersisa. Mengikuti gaya hidup lingkungannya, gonta ganti gadget, makan2, nonton2, nyicil motor, dll. Apalagi sehari hari
berada dalam lingkungan Mall yang memiliki atmosphere
konsumtif.
Untuk
membimbing mereka mengatur income
bulanannya, ada hal hal yang harus disampaikan secara interaktif melibatkan
mereka, supaya lebih mengena dan lebih memahami. Sehingga setelah training bisa mereka langsung jalankan.
Tidak hanya tahu saja tapi jadi amunisi mereka untuk berkembang.
Memiliki
dan Memahami TUJUAN
Selama ini mereka
“merasa” sudah hidup enak, masih lajang punya uang, apalagi jika masih tinggal
dirumah ortu jadi tidak perlu keluar uang kost/kontrak. Bisa beli barang2,
nonton, cicil motor, jalan2, ganti2 gadget
… Tiba tiba harus mengurangi pengeluaraanya
.. merubah life style-nya … eittt
tunggu dulu …. tidak semudah itu.
SPG SPB
tersebut masih muda2 … hidup ya mengalir begitu saja, tidak memikirkan yang
jauh jauh … ditanya tujuan yang ingin
dicapai .. juga bingung menjawabnya … Kalau ditanya “inginnya apa ?” mudah menjawabnya
; ingin itu, ingin ini dst dst …
Mereka dipandu
supaya masing masing memiliki tujuan yang ingin dicapai. Akhirnya muncul banyak
sekali keinginan2-nya. Mereka mencatatkan semua keinginannya. “banyak juga ya ….,
bagaimana ini ..?” kebingungan mereka. Bagus …. artinya sudah mulai sadar, tinggal
dipandu untuk bisa menentukan prioritas prioritas mana yang diutamakan.
Dengan
memiliki tujuan dan memahami tujuan yang ingin dicapai. SPG akan memiliki alasan
untuk menyisihkan uangnya, tidak menghabiskan semuanya.
Hidup bukan
hanya untuk menikmati hari ini, tapi juga untuk menikmati MASA DEPAN.
SIKAP
(attitude) lebih penting daripada jenis pekerjaan
Salah satu yang
menjadi mental block bahwa mereka tidak
bisa menabung, karena income-nya
hanya cukup untuk biaya hidup. Jika ingin bisa menabung maka harus memiliki
gaji yang lebih besar, kerja di kantoran bukan jadi SPG. Padahal orang yang
kerja di kantoran banyak juga yang kekurangan uang ya ….
Menghasilkan
uang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi menghabiskan uang
sangat mudah … banyak selebritis di luar sana menghasikan income bukan milyar lagi … tapi trilyunan … tapi akhirnya mereka
bangkrut.
Sikap dan mind set tentang keuangan sangat
penting, bahkan lebih penting daripada jumlah income.
karena income naik, kebutuhan berubah, gaya
hidup berubah dan akan selalu kekurangan .. dan terus seperti itu. Tidak mudah merubah mind set, Dengan memberikan contoh2 dalam kehidupan nyata …
diharapkan ada yang nyangkut untuk merubah mind
set. Perubahan mind set, terbantu
dari program kontinuitas training
perusahaan ini, yang memang memiliki serangkaian topik mengenai mind set dan attitude.
Membuat CASH FLOW pribadi
Hal mendasar
untuk mengelola keuangan adalah mengetahui kemana saja uang pergi.
SPG dituntun
cara membuat cash flow dari gaji
bulanan dan menganalisanya. Sehingga mereka menyadari … kemana uangnya “terbang”.
“wah …. jajan saja ngabisin 350.000-an …..”
Di pos mana
saja bisa melakukan penghematan. Seberapa besar uang dapat ditabung dan di
investasikan. Waktu menghitung komposisi prosentase … Mereka bisa menghitung
komposisi prosentase secara cepat.
Ternyata
mereka sudah biasa berkomunikasi dalam bahasa market share di persaingan antar brand. Katanya “ penjualan boleh turun tapi market share tidak boleh “ ….. wah hebaattt…… dalam sekali …
Selevel SPG
obrolannya market share artinya kelas
mereka berbeda dengan SPG lainnya bahkan mungkin dengan level supervisor
sekalipun dari brand lain.
Start melakukan INVESTASI dengan uang “kecil”
Setelah bisa
menset prioritas tujuan yang ingin dicapai … dan bisa menset uang yang dihemat untuk
di investasikan. SPG dikenalkan dengan beberapa pilihan produk investasi yang dapat
dilakukan dengan “uang kecil”. Mengenalkan mereka terhadap resiko. Setiap
investasi ada resikonya, tidak selalu pasti untung. Bagaimana memilih produk
yang sesuai dengan tujuan mereka dan memiliki keamanan serta kinerja yang baik.
Mereka sangat
antuasias … bagaimana uang kecil ini bisa bekerja dalam suatu rentang waktu menjadi
besar …. bahkan sangat sangat besar .. yang diluar banyangan mereka. Yang
dibutuhkan hanyalah kedisiplinan .. melakukannya secara rutin dan pada produk
yang tepat.
SPG dipandu step by step sehingga mereka bisa segera
melakukan investasi.
“saya ingin
punya rumah … selama ini sama orang tua, selalu pindah pindah kontrakan, punya
rumah yang lebih layak … bisa kalau begini. “ Umumnya impian mereka tidak muluk
muluk ; menikah, punya rumah dan membesarkan anak … sudah membuat berbahagia.
Materi
Mengelola Gaji SPG ini sudah ada dan ready,
sayang jika tidak dimanfaatkan dan membantu banyak orang.
Setiap
orang, setiap HRD atau perusahaan pasti memiliki pandangan berbeda2 .. pandangan
dan aktifitas yang dilakukanya mencerminkan kinerja sales brand tersebut di market. Saya pernah coba tawarkan
kebeberapa yang saya tahu … tapi mereka tidak berminat, tidak membutuhkan.
Jika ada
yang membutuhkan training ini, dapat
menghubungi saya.
Training ini tidak hanya untuk SPG, bisa juga
karyawan lainnya.
H5
BalasHapusTerima kasih
sama2 ... semoga bermanfaat bagi kita semua
Hapus