Tulisan ini
dibuat untuk menggambarkan Dana Pensiun yang akan kita terima nanti, jika
perusahaan membayar dana pensiun / tunjangan hari tua sesuai aturan yang
berlaku saat ini yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”).
Jika kita
sekarang bekerja dengan gaji 6 jutaan dan masa pensiun 15 tahun lagi, berapa kira kira uang yang
akan diterima pada saat pensiun (jika perusahaan mengikuti aturan yang
ditetapkan pemerintah ) ? 100 juta ? 200 juta 300 ? 500 juta ?
Untuk
memudahkan pemahaman, maka kita lihat kasus ini.
Pak Surono
bekerja di suatu perusahaan swasta kelas menengah dari tahun 2006 sejak usia 28
tahun.
Surono
adalah tipikal seorang pekerja keras dan loyal terhadap perusahaan. Pergi pagi
pagi dan pulang malam malam .. dedikasinya penuh untuk membuat perusahaan
tempat dia bekerja maju.
Di tahun
2014 gaji plus tunjangan tetapnya sebesar Rp. 6,5 juta/bulan.
2 tahun
kemudian (2016) naik menjadi supervisor
dengan income menjadi Rp. 9 jt/bln.
3 tahun kemudian,
karena kinerjanya bagus, Surono di
angkat menjadi manager dengan
gaji Rp. 15,5 jt.
Dan … sampai
masa pensiun di usia 55 di tahun 2033, Surono tetap menjadi manager. Dengan income terakhir.
Gaji pokok Rp. 17,5 jt
Tunj Tetap Rp. 5,945 jt
Tunj tidak tetap Rp. 2,5 juta
Sehingga take home pay per bulan Rp. 25,945 juta.
Pada saat
pensiun, Perusahaan tempat dimana pak Surono bekerja, memberikan tunjangan Hari
Tua sesuai peraturan pemerintah dan di bayarkan sekaligus.
Perhitungannya
:
Yang menjadi
dasar perhitungan adalah :
Gaji Pokok +
Tunjangan Tetap = 17,5 jt + 5,945 jt = 23,445 jt
Uang Penggantian
hak sebesar Rp. 98,5 juta, didapat dari cuti tahunan yang belum di ambil dan
ongkos pulang kerja, karena pertama kali Surono di terima kerja di Yogya dan
sekarang di tempatkan di Jakarta.
Sehingga
total Dana Pensiun yang diterima oleh Surono setelah mengabdi 27 tahun adalah
sebesar Rp. 754,96 juta.
Ingat …
angka tersebut dikenakan potongan Pajak (Peraturan Menteri Keuangan Nomor
16/PMK.03/2010 pasal 4 ayat 1), sehingga uang net-nya menjadi Rp. 669,7 juta.
Besar tidak Dana
Pensiun yang pak Surono terima …. ???
Cukup tidak
untuk pensiun keluarga pak Surono ???
Kondisi
setelah pensiun keluarga Pak Surono.
Anaknya ada 2 sudah lulus kuliah dan sudah
bekerja, sehingga tidak menjadi tanggungan lagi.
Yang satu sudah menikah dan mengontrak di
tempat lain dan satu lagi kerja di luar kota
dan nge-kost di sana.
Rumah sudah milik sendiri dan sudah lunas
dari cicilan, bahkan sudah tidak ada hutang lagi.
Bebas dari semua cicilan.
Jadi hanya di butuhkan untuk biaya hidup
berdua saja bersama istrinya.
Untuk makan minum, listrik, air, pulsa
serta kadang kadang jalan jalan atau makan di luar.
Untuk
kondisi tersebut, jika kita nilai di saat ini (present value) hanya di butuhkan pengeluaran sebesar Rp. 3,5 juta.
Ingat .. gajinya saat ini adalah Rp. 6,5 juta. Pengeluaran 3,5 juta sudah cukup
untuk hidup berdua dengan layak.
Rp 3,5 juta
saat ini jika kita estimasi di saat pak Surono pensiun di usia 55 atau 19 tahun
kemudian (future value) dengan
inflasi 7% pertahun maka nilainya menjadi sebesar Rp. 12,6 juta per bulan.
Jadi nilai
Dana Pensiun Rp 669,7 juta cukup untuk hidup berapa lama ???
Di asumsikan
biaya hidup bulanan nanti tetap naik 7% per tahun.
Setelah
dihitung …. Tunjangan Hari Tua senilai Rp. 669,7 juta hanya akan cukup hidup
untuk 4 tahun.
….. ya 4
tahun saja.
Artinya Pak
Surono harus kembali cari kerja. Setelah bertahun tahun bekerja dan mengabdi
pada perusahaan, akhirnya pada masa pensiun kembali bekerja hanya untuk memenuhi
kebutuhan basic hidup-nya lagi. Bekerja
hanya untuk bisa makan dan minum lagi … bukan bekerja untuk mengisi waktu dan
menikmati masa pensiunnya. Seperti berjalan jalan atau menghabiskan waktu
dengan menikmati hobinya. Mau minta bantuan pada anaknya … mereka juga
kehidupannya masih susah …
Idealnya
jika ingin menikmati hidup dari usia 55 sd 70 tahun (usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata 70 – 71 th). Maka
seharusnya dana pensiun yang pak Surono terima idealnya sebesar Rp. 2,4 M.
Woooww … 2,4 M besar sekali …. Ya jika memiliki uang Rp. 2,4 M, maka pak Surono
bisa menikmati hidup dengan standar (nilai saat ini) pengeluaran perbulan Rp.
3,5 juta (atau senilai Rp. 12,6 juta di masa depan) dan naik terus (inflasi) sebesar 7% pertahun.
Jadi
bagaimana solusinya ?
Pak Surono
harus menyiapkan sendiri ….. dari jauh jauh hari, kekurangannya sebesar Rp. 1,73
M.
Dana sebesar
tersebut yang harus disiapkan secara mandiri.
Salah satu caranya,
melakukan secara bertahap.
Melakukan
investasi perbulan di reksadana dengan estimasi return 15% senilai 9% dari
gajinya.
Dan
mengalokasikan sebesar 22% dari dana THR yang diterima.
Jadi di
tahun pertama meng-investasikan sebesar Rp. 585.000 perbulan (9% X 6,5
juta/bulan)
Dan setahun
sekali menambah sebesar Rp. 1.430.000 (22% X Rp. 6.500.000).
Sehingga diestmasi
pada usia 55 tahun nilainya menjadi Rp. 1,734 M.
Jika di
total dari dana Tunjangan Hari Tua dari perusahaan ; Rp. 669,7 juta + 1,734 M = 2,4 M.
Dari
ilustrasi tersebut ada beberapa poin penting :
- 20
tahun masa produktif kita bekerja (misal dari 25 sd 55 tahun) untuk menghidupi
periode 15 tahun tidak bekerja (tidak
produktif) yang membutuhkan uang
(misal dari 55 sd 70 tahun).
- Dana pensiun yang disiapkan oleh
perusahaan belum tentu cukup .. kita harus menyiapkan juga
secara mandiri bahkan nilainya bisa lebih
besar.
- Dana pensiun harus di siapkan sedini
mungkin … jangan menunggu injury time.
Dengan menyiapkan lebih lama maka cicilan
tabunganya tidak terlalu besar.
Ada sebagian
orang yang berencana untuk memenuhi kebutuhan dana hari tuanya dengan
menjalankan bisnis atau berwirausaha. Jika
ingin menyiapkan dana hari tuanya di bantu dengan melakukan wirausaha/bisnis,
maka sangat di sarankan memulai bisnisnya jangan di periode mendekati masa pensiun
atau malah pada saat pensiun.
Persiapkan
dan mulailah jauh jauh hari sebelumnya, karena menjalankan bisnis sendiri resikonya
sangat besar apalagi jika belum pernah berwirausaha sebelumnya. Bisa-bisa dana
tunjangan hari tua-nya habis karena bisnis yang gagal .
Jika di
mulai dari jauh jauh hari sebelumnya, diharapkan pada masa pensiun bisnisnya
sudah berjalan stabil.
Dan … jangan
lupa …
Supaya uang
yang terkumpul untuk dana pensiun, yang di kumpulkan bertahun tahun tidak habis
cepat …
Yang
menghabiskan adalah karena faktor usia … sakit sakitan … maklum di usia tua
berbagai penyakit mulai berdatangan ;
kolesterol, asam urat, gula, jantung, ginjal, dll … sakit itu mahal …
Persiapkanlah Asuransi Medical .. ambillah sebelum masa pensiun, supaya
preminya relative lebih rendah.
“ You can't
stop the future
You can't rewind the past
The only way to learn the secret
... is to press play. ”
― Jay Asher, Thirteen
Reasons Why
Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar