Kamis, 13 Maret 2014

Cukupkah Dana Pensiun kita dengan mengandalkan Tunjangan Hari Tua berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003


Tulisan ini dibuat untuk menggambarkan Dana Pensiun yang akan kita terima nanti, jika perusahaan membayar dana pensiun / tunjangan hari tua sesuai aturan yang berlaku saat ini yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU Ketenagakerjaan”).

Jika kita sekarang bekerja dengan gaji 6 jutaan dan masa pensiun  15 tahun lagi, berapa kira kira uang yang akan diterima pada saat pensiun (jika perusahaan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah ) ? 100 juta ? 200 juta 300 ? 500 juta ?

Untuk memudahkan pemahaman, maka kita lihat kasus ini.

Pak Surono bekerja di suatu perusahaan swasta kelas menengah dari tahun 2006 sejak usia 28 tahun.
Surono adalah tipikal seorang pekerja keras dan loyal terhadap perusahaan. Pergi pagi pagi dan pulang malam malam .. dedikasinya penuh untuk membuat perusahaan tempat dia bekerja maju.

Di tahun 2014 gaji plus tunjangan tetapnya sebesar Rp. 6,5 juta/bulan.
2 tahun kemudian (2016) naik menjadi supervisor dengan income menjadi Rp. 9 jt/bln.
3 tahun kemudian, karena kinerjanya bagus, Surono di  angkat menjadi manager dengan gaji Rp. 15,5 jt.

Dan … sampai masa pensiun di usia 55 di tahun 2033, Surono tetap menjadi manager. Dengan income terakhir.
     Gaji pokok Rp. 17,5 jt
     Tunj Tetap Rp. 5,945 jt
     Tunj tidak tetap Rp. 2,5 juta
     Sehingga take home pay per bulan Rp. 25,945 juta.

Pada saat pensiun, Perusahaan tempat dimana pak Surono bekerja, memberikan tunjangan Hari Tua sesuai peraturan pemerintah dan di bayarkan sekaligus.


Perhitungannya :
Yang menjadi dasar perhitungan adalah :
                                Gaji Pokok + Tunjangan Tetap = 17,5 jt + 5,945 jt = 23,445 jt




Uang Penggantian hak sebesar Rp. 98,5 juta, didapat dari cuti tahunan yang belum di ambil dan ongkos pulang kerja, karena pertama kali Surono di terima kerja di Yogya dan sekarang di tempatkan di Jakarta.

Sehingga total Dana Pensiun yang diterima oleh Surono setelah mengabdi 27 tahun adalah sebesar Rp. 754,96 juta.
Ingat … angka tersebut dikenakan potongan Pajak (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.03/2010 pasal 4 ayat 1), sehingga uang net-nya menjadi Rp. 669,7 juta.

Besar tidak Dana Pensiun yang pak Surono terima …. ???
Cukup tidak untuk pensiun keluarga pak  Surono ???

Kondisi setelah pensiun keluarga Pak Surono.
     Anaknya ada 2 sudah lulus kuliah dan sudah bekerja, sehingga tidak menjadi tanggungan lagi.
     Yang satu sudah menikah dan mengontrak di tempat lain dan satu lagi kerja di luar kota
     dan nge-kost di sana.
     Rumah sudah milik sendiri dan sudah lunas dari cicilan, bahkan sudah tidak ada hutang lagi.
     Bebas dari semua cicilan.
     Jadi hanya di butuhkan untuk biaya hidup berdua saja bersama istrinya.
     Untuk makan minum, listrik, air, pulsa serta kadang kadang jalan jalan atau makan di luar.

Untuk kondisi tersebut, jika kita nilai di saat ini (present value) hanya di butuhkan pengeluaran sebesar Rp. 3,5 juta. Ingat .. gajinya saat ini adalah Rp. 6,5 juta. Pengeluaran 3,5 juta sudah cukup untuk hidup berdua dengan layak.
Rp 3,5 juta saat ini jika kita estimasi di saat pak Surono pensiun di usia 55 atau 19 tahun kemudian (future value) dengan inflasi 7% pertahun maka nilainya menjadi sebesar Rp. 12,6 juta per bulan.

Jadi nilai Dana Pensiun Rp 669,7 juta cukup untuk hidup berapa lama ???
Di asumsikan biaya hidup bulanan nanti tetap naik 7% per tahun.

Setelah dihitung …. Tunjangan Hari Tua senilai Rp. 669,7 juta hanya akan cukup hidup untuk 4 tahun.
….. ya 4 tahun saja.

Artinya Pak Surono harus kembali cari kerja. Setelah bertahun tahun bekerja dan mengabdi pada perusahaan, akhirnya pada masa pensiun kembali bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan basic hidup-nya lagi. Bekerja hanya untuk bisa makan dan minum lagi … bukan bekerja untuk mengisi waktu dan menikmati masa pensiunnya. Seperti berjalan jalan atau menghabiskan waktu dengan menikmati hobinya. Mau minta bantuan pada anaknya … mereka juga kehidupannya masih susah …

Idealnya jika ingin menikmati hidup dari usia 55 sd 70 tahun (usia harapan hidup  orang Indonesia rata-rata 70 – 71 th). Maka seharusnya dana pensiun yang pak Surono terima idealnya sebesar Rp. 2,4 M. Woooww … 2,4 M besar sekali …. Ya jika memiliki uang Rp. 2,4 M, maka pak Surono bisa menikmati hidup dengan standar (nilai saat ini) pengeluaran perbulan Rp. 3,5 juta (atau senilai Rp. 12,6 juta di masa depan)  dan naik terus (inflasi) sebesar 7% pertahun.

Jadi bagaimana solusinya ?
Pak Surono harus menyiapkan sendiri ….. dari jauh jauh hari, kekurangannya sebesar Rp. 1,73 M.
Dana sebesar tersebut yang harus disiapkan secara mandiri.

Salah satu caranya, melakukan secara bertahap.
Melakukan investasi perbulan di reksadana dengan estimasi return 15% senilai 9% dari gajinya.
Dan mengalokasikan sebesar 22% dari dana THR yang diterima.

Jadi di tahun pertama meng-investasikan sebesar Rp. 585.000 perbulan (9% X 6,5 juta/bulan)
Dan setahun sekali menambah sebesar Rp. 1.430.000 (22% X Rp. 6.500.000).
Sehingga diestmasi pada usia 55 tahun nilainya menjadi Rp. 1,734 M.
Jika di total dari dana Tunjangan Hari Tua dari perusahaan ;  Rp. 669,7 juta + 1,734 M = 2,4 M.


Dari ilustrasi tersebut ada beberapa poin penting :
   -  20 tahun masa produktif kita bekerja (misal dari 25 sd 55 tahun) untuk menghidupi
      periode 15 tahun tidak bekerja (tidak produktif) yang membutuhkan uang
      (misal dari 55 sd 70 tahun).

   - Dana pensiun yang disiapkan oleh perusahaan belum tentu cukup .. kita harus menyiapkan juga
      secara mandiri bahkan nilainya bisa lebih besar.

   - Dana pensiun harus di siapkan sedini mungkin … jangan menunggu injury time.
      Dengan menyiapkan lebih lama maka cicilan tabunganya tidak terlalu besar.


Ada sebagian orang yang berencana untuk memenuhi kebutuhan dana hari tuanya dengan menjalankan bisnis atau berwirausaha.  Jika ingin menyiapkan dana hari tuanya di bantu dengan melakukan wirausaha/bisnis, maka sangat di sarankan memulai bisnisnya jangan di periode mendekati masa pensiun atau malah pada saat pensiun.

Persiapkan dan mulailah jauh jauh hari sebelumnya, karena menjalankan bisnis sendiri resikonya sangat besar apalagi jika belum pernah berwirausaha sebelumnya. Bisa-bisa dana tunjangan hari tua-nya habis karena bisnis yang gagal .
Jika di mulai dari jauh jauh hari sebelumnya, diharapkan pada masa pensiun bisnisnya sudah berjalan stabil.

Dan … jangan lupa …
Supaya uang yang terkumpul untuk dana pensiun, yang di kumpulkan bertahun tahun tidak habis cepat …
Yang menghabiskan adalah karena faktor usia … sakit sakitan … maklum di usia tua berbagai penyakit mulai berdatangan ;  kolesterol, asam urat, gula, jantung, ginjal, dll … sakit itu mahal … Persiapkanlah Asuransi Medical .. ambillah sebelum masa pensiun, supaya preminya relative lebih rendah.


“ You can't stop the future
   You can't rewind the past
   The only way to learn the secret
   ... is to press play. ”
                     ― Jay Asher, Thirteen Reasons Why




Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar