Rabu, 29 Agustus 2012

Belanja Bulanan .. Triks dan Tips-nya di sini


 
Setiap bulan kita melakukan rutinitas belanja bulanan. Beli kebutuhan makanan, minuman, cuci mencuci, termasuk camilan camilan.
Setiap belanja bulanan di supermarket, keluar membawa barang belanja yang banyak dan berlimpah. Dan dipertengahan bulan selalu ada yang kurang atau habis, sehingga kita pergi lagi ke supermarket. Niatnya hanya membeli 5 items, keluar keluar bawa 10 sd 15 items. Minggu depannya ada lagi barang yang habis, masuk lagi ke supermarket rencana beli 3 items keluar bawa 12 items ..
Tidak heran .. memang kenyataannya begitu koq.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di AS dari 4.200 konsumer, ditemukan  bahwa mereka membeli 54% lebih dari yang direncanakan. Bahkan penelitian lain menemukan membeli lebih dari yang direncanakan sampai 50,8% sd 67,7%.
Hitungan gampangnya, jika belanja bulanan awal rencananya hanya beli 500 ribu, keluar bayar 770 ribu. Kemudian karena ada yang habis, dalam sebulan balik lagi ke supermarket 2 kali lagi, rencananya hanya beli 100 ribu, keluar bayar 154 ribu. Jadi total dalam sebulan terjadi “impulse buying” (istilah kerennya begitu) sebesar 378 ribu. Dalam setahun nilai impulse buying menjadi sebesar Rp. 4,536 juta ... lumayan juga ya .. bisa pakai beli gadget baru .. hehe ..
Dalam penelitian kecil yang saya lakukan, menemukan kasus per kasus bisa sampai lebih dari 200% .. wowww..  
Sebelum melanjutkan membahas bagaimana berbelanja bulanan, akan lebih baik kita mengenali karakter kedua belah pihak ; supermarket dan konsumen.




SUPERMARKET
1. Menarik Konsumen Masuk
    Yang paling utama bagi peritel/supermarket adalah menciptakan traffic yang masuk ke dalam tokonya.
    Caranya berbagai macam taktik,  misal ; dengan menurunkan harga produk hot items yang umumnya ibu2 sangat peduli 
    banget seperti sabun cuci, shampo, minyak goreng, dll.  Dan mempromosikannya dalam brosur/leaflet2, koran, 
    internet dll, secara reguler dan hampir setiap minggu ada produk promo yang menggoda konsumen selalu datang. 
    Umumnya memang produk promo tersebut di jual murah sedangkan di produk lainnya harganya bisa lebih mahal. 
    Sekali konsumen masuk ke supermarket tertarik karena promo harga murah, pas keluar dari dep store membawa barang 
    barang lainnya yang tidak di promosikan .. hehe ..

2. Membuat Konsumen Membeli Lebih
    Aktifitas belanja sangat dipengaruhi faktor emosional dan hal ini di manfaatkan oleh para pebisnis ritel untuk menjual 
    produknya sebanyak mungkin.
    Produk yang dijual di tata dengan menerapkan ilmu “Visual Merchandising” yang menerapkan kaidah psikologis 
    dan emosional yang sangat mempengaruhi konsumen. Produk ditata sedemikian rupa sehingga mudah terlihat, ditemukan  
    dan begitu menggoda kita untuk mengambilnya. Maka tidak aneh meskipun kita membuat daftar belanja ... 
    keluar dari supermaket kita keluar membawa banyak barang yang di luar daftar tersebut. 
    Tiba tiba kita merasa butuh ini, butuh itu, eh .. ini lagi promo .. ambil, ini .. lucu banget .. ah ga begitu mahal koq .. ambil, 
    sesuatu yang bersifat impulse buying atau bahasa awamnya “lapar mata”. Tadinya hanya akan membeli beberapa items 
    senilai kurang dari 100 ribu, tapi waktu keluar bayar 300 ribu lebih..

KONSUMEN
1.  Faktor Emosional
     Belanja sangat dipengaruhi oleh faktor emosional. Sehingga sangat mudah tergoda dan gampang terjadi  impulse buying
     Secara rasional kita ingin ketat sama bujet keuangan kita. Secara rational kita tidak memerlukan produk tersebut saat ini, 
     tapi nyatanya kita membelinya.  Sehingga kita sulit disiplin dalam berbelanja, hanya sedikit konsumen yang sifatnya disiplin 
     dalam melakukan belanja bulanan dan sangat ketat mengikuti daftar belanjaaan yang sudah dituliskan.
     Apalagi barang barang bulanan yang kita beli kategorinya masuk ke low involvement product, atau bahasa awamnya tidak 
     perlu pikir panjang untuk beli barang tersebut, karena harganya relatif murah dan barangnya tidak terlalu beresiko. 
     Tidak seperti kita membeli barang elektronika atau mobil yang perlu mengeluarkan uang besar dan membutuhkan informasi 
     mendalam untuk memutuskannya.

2.  Finansial
     Karena dalam membeli barang membutuhkan uang, maka faktor finansial mempengaruhi perilaku pembelian. 
     Setiap individu/keluarga memiliki income dan kebutuhan yang berbeda. Untuk yang memiliki income yang “besar” 
     mungkin tidak perlu di pusingkan dalam mengatur belanja bulanan ini. 
     Sedangkan untuk yang incomenya terbatas maka akan sangat pusing…….
     Meskipun ada batasan keuangan-nya tapi tetap ada bisa jebol … berbelanja lebih dari kemampuan finansial bulanannya. 
     Bahkan menggunakan kartu kredit .. bisa lebih parah lagi.



Bujet Biaya Hidup Bulanan idealnya 60% dari total income.  Dan Belanja Bulanan umumnya berkisar antara 9% sd 15%, sangat di pengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dan besaran income bulanan.
Ayo cek .. berapa besar prosentase Belanja Bulanan anda !
Kalau sampai lebih besar, bisa jadi karena kita terlalu boros dan tidak terkontrol dalam belanja bulanan. Kalau sudah masuk dalam range tersebut, lebih bagus lagi jika lebih hemat.


Jadi .... Bagaimana kita melakukan belanja bulanan ?
Ada yang belanja sebulan 1X, 2X bahkan setiap minggu belanja. Mana yang lebih baik ?

Jika konsumen melakukan belanja bulanan lebih dari satu kali (terutama ke supermarket) bahkan bisa sampai 4X atau lebih. Konsumen bisa terbawa permainan supermarket sehingga membeli lebih banyak dari yang diperlukan.
Berdasarkan ke empat faktor tersebut, maka untuk melakukan belanja bulanan yang hemat adalah dengan melakukan ; Belanja Bulanan 1X setiap bulanannya


Ya .. Satu Kali .. bukan dua kali atau 3 bahkan 4 kali sebulan. Ingat prinsipnya ; Shop More, Buy More. Kecuali Anda orang yang special dan termasuk golongan minoritas, yaitu yang disiplin dalam membelanjakan uang dan ketat dengan list belanja yang anda buat.

Untuk melakukan belanja sebulan sekali, maka kita harus benar benar merencanakannya. Langkah langkahya adalah sbb :

1.   Membuat Daftar Menu Makanan dalam sebulan
     Daftar menu tersebut menjadi panduan nantinya untuk membeli makanan apa saja. Makan pagi, siang dan malam. 
     Jika ingin lebih detail, kita check kapan ada aktifitas diluar yang tidak memerlukan makan di dalam, seperti kondangan.
     Sehingga tidak ada yang makanan yang terbuang percuma. Dari daftar menu ini, kita bisa mengetahui jenis makanan yang 
     bisa bertahan lama dan yang tidak tahan lama. Serta mengetahui jenis makanan apa saja yang akan di beli di supermarket 
     dan yang dibeli di pasar atau di warung.
     Semakin cerdik mengkombinasi menu makanan, termasuk makanan tahan lama, maka semakin besar penghematannya.

     Ibu ibu umumnya lebih jago dalam melakukan kombinasi, jika ada yang mau sharing kombinasi menu, 
     ayo silahkan … berbagi dengan yang lain disini.

2.  Buat Daftar Belanjaan
     Pos pos daftar belanjaan ini dibuat berdasarkan kebutuhan masing masing keluarga, misalkan ada yang memiliki 
     pos biaya bulanan binatang peliharaan, untuk makanannya dll.

     Panduan dalam membuat daftar belanjaan :

       -  Tentukan Belanjaan yang di beli satu bulan sekali (Makanan / Minuman Tahan Lama dan  Personal Care 
           atau Toiletries) dan yang lebih dari sekali, yaitu makanan segar.

           Makanan dan Minuman Tidak Tahan Lama
           Makanan seperti sayuran, buah buahan, daging segar, bumbu dapur dll. Sehingga ada yang harus di beli mingguan 
           dan mungkin harian. 
           Pada saat belanja di supermarket di minggu pertama bisa sekalian membeli makanan dan minuman 
           yang diperlukan untuk minggu pertama. Minggu minggu berikutnya lebih baik belanja di pasar atau di tukang sayur 
           yang lewat atau yang dekat rumah. Mana yang lebih baik dan ekonomis sesuai kondisi masing masing. 
           Hindari sebisa mungkin datang ke supermarket.
           Jika mempunyai tehnik cara menyimpan makanan yang bisa tahan lama, ayo di sharing disini. . .

        -  Urutkan Daftar Belanja sesuai Tata Letak Produk di Supermarket
           Di daftar belanjaan, atur urutannya agar sesuai browsing di rak rak supermarket, sehingga tidak bolak balik. 
           Hemat tenaga .. tidak capek, tidak perlu beli makanan dan minuman tambahan :).        
           Urutan daftar belanjaan disesuaikan dengan tata letak produk supermarket langganan anda.
           Umumnya dari pintu masuk ke sebelah pojok kanan adalah area barang barang keras (peralatan rumah tangga) 
           sampai dengan area ujung pojok kiri adalah produk produk yang tidak tahan lama (daging, sayuran dll). 
           Atau sebaliknya.
           Jika kita ambil dulu produk yang keras keras, maka cocok untuk diletakkan di paling bawah kereta belanjaan kita.

        -  Check Stock Barang
           Dalam membuat daftar belanjaan ini, harus di check dulu stock barang tersebut masih ada tidak di rumah, 
           banyak kejadian membeli barang yang ternyata stock-nya masih ada di rumah.

        -  Check Produk Promo
           Check produk apa saja yang sedang promo. Men-check produk promo ini, bisa dilakukan melalui web site 
           dari toko toko tersebut atau melalui situs promo umum. Mungkin ada produk yang bundling, turun harga dll.
           Di dalam daftar belanjaan tuliskan merek promo yang akan di beli, sehingga tidak lupa.




3.  Estimasi dan berhemat
     Berdasarkan daftar belanjaan tsb, terutama untuk pertama kali membuat daftar belanja. Lakukan estimasi biaya. 
     Usahakan total belanja bulanan berada dalam prosentase 9% sd 15% dari total income bulanan.  
     Kalau lebih besar .. gaya hidup lebih besar dari income. Sebaiknya gaya hidup memyesuaikan dengan income
     Jika lebih besar, buat prioritas, maka yang akan di drop / dibatalkan.

     Karena umumnya yang akan dibeli sebagian besar adalah barang yang sama setiap bulannya, maka estimasi 
     ini mungkin dilakukan pada tahap awal saja. Atau pada saat akan melakukan penghematan lagi atau ketika akan 
     membeli barang barang baru dalam jumlah besar.


     Coba chek, setelah melakukan belanja bulanan.
     Apakah jumlah barang yang dibeli sesuai yang di list atau masih ada tambahan tambahan baru : ).
     Apakah total uang keluar sesuai atau seberapa besar peningkatannya dari bujet estimasi awal.

     Berdasarkan analisa tersebut, maka kita dapat melakukan perbaikan untuk belanja di bulan bulan berikutnya.




Tips Tips Hemat
Ayo silahkan sharing dan beri inputan tips tips hemat belanja bulanan di sini berdasarkan pengalaman dan informasi yang anda dapat., sehingga bermanfaat bagi yang lainnya.

1.  Tidak Loyal Pada Merek
     Tidak perlu begitu fanatic sama merek. 
     Kecuali mungkin untuk produk tertentu yang sensitive, seperti perawatan wajah. Pilih saja harganya. 
     Umumnya bahan baku yang digunakan relatif sama dan kualitasnya tidak jauh berbeda. 
     Cari yang paling ekonomis, cari yang promo. Beli private brand dari toko tersebut, jauh lebih murah. 
     Seperti tisu, gula pasir dll. Yang berbeda adalah cara mengemas dan mengkomunikasikan produk tersebut, sehingga 
     kita sebagai konsumen mempersepsikannya jauh lebih bagus dari produk lain.

     Jadi pada saat berada di area kategori produk yang mau di beli, bandingkan dulu masing masing merek dan harganya.
     Umumnya merek yang kurang terkenal di letakkan di rak paling bawah atau di rak paling atas, 
     dan biasanya harganyapun lebih murah.


2.  Tips Membeli Barang Promo 
     Setiap periode tertentu, umumnya bulanan, supermarket mengeluarkan brosur / katalog produk promo ; 
     diskon, turun harga, bundling, beli 1 dapat 2, dll.

     Menyikapi produk promo ini, kita jangan tergiur dan bernafsu membeli banyak untuk stock 2 atau 3 bulan.

     Jika turunnya tidak significant, saran saya tidak terburu nafsu untuk menyetoknya. Karena di bulan berikutnya bahkan 
     minggu berikutnya akan ada produk promo lainnya. 
     Mungkin bulan ini merek A turun harga, bulan depan merek B diskon 10% dst.

     Jika turunnya significant, check apakah masa kadaluwarsanya sudah dekat.

     Men-stok banyak untuk 3 bulan, justru membuat kita memakainya berlebih, karena merasa stok-nya masih banyak 
     sehingga bisa habis dalam 2 bulan kurang, sehingga jadi lebih boros. Apalagi jika yang menggunakannya adalah 
     asisten rumah tangga, misal sabun cuci, malah bisa bisa akan cepat habis. 

3.  Belanja Dengan Perut Terisi
     Jika belanja dengan perut  lapar, maka secara psikologis akan membeli banyak makanan sehingga jadi lebih boros.

4.  Yang Belanja orang Lain
     Jika sudah buat daftar tapi tetap selalu tergoda untuk membeli barang2 tambahan. Maka yang belanja adalah 
     orang lain, misalkan pembantu yang sudah dipercaya.

5.  Berbelanja Tidak Membawa Anak Anak
     Anak anak akan menambahkan produk produk yang tidak penting ; permen, biskuit, dll.

6.  Kartu Anggota Supermarket
     Jika keanggotan di supermarket tersebut memberikan benefit yang bagus ; diskon tambahan, 
     reward point dll, maka lebih baik jika kita menjadi anggotanya.

7.  Situs Promo Internet


8.  Penyimpanan Barang Yang Teratur
     Barang belanja bulanan di simpan secara rapih, teratur dan mudah ditemukan.
     Kalau tidak diatur rapi, sering kita membeli barang yang masih ada stock-nya.



9.  Go Digital dengan software OUT of MILK Android – dari mba Afiy
     Pengguna Android dapat memanfaatkan aplikasi OUT of MILK. Aplikasi mencatat belanjaan dan mempunyai 
     banyak kelebihan ; input barang dan harga, mencoret belanjaan yg sudah di beli, kategorisasi belanjaan, 
     history dan juga bisa share. Jadi tidak perlu bawa memo tulisan biasa. Sekarang-kan sudah jamannya digital ... : ).
     Panduan praktis penggunaannya dapat di lihat di blog Afiy ; 

Ayo mari sharing tips pengalaman hemat anda disini ..
Hemat belanja bulanan yang dilakukan mungkin terasa sedikit. Tapi akumulasi dana penghematan ini bisa di gunakan untuk liburan keluarga, makan bersama keluarga diluar dan melakukan hal hal menyenangkan lainnya ..




Salam Hemat ...


follow twitter @jauhari_mk

9 komentar:

  1. Artikelnya menarik, tipsya detail dan lengkap. bisa dicoba nih... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mas endanesia
      semoga bermanfaat bagi kita semua

      Hapus
  2. tulisan yang sangat lengkap mas, keuangan memang harus dicatat dan direncanakan, saya ingat sebuah buku yang mengatakan kira-kira begini:

    tidak ada perbedaan antara perencanaan keuangan dari keluarga, perusahaan kecil ataupun perusahaan besar, yang membedakan hanyalah besarnya angka di dalamnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju sekali dengan @spidolhitam
      keluarga adalah perusahaan kecil ..
      jika ingin "perusahaan kecil" ini terus maju berkembang, mencapai tujuan tujuan masa depannya .. maka membutuhkan perencanaan

      Hapus
  3. Tulisan-tulisan pak jauhari sangat menarik dan menambah wawasan saya... terima kasih pak, tolong dimuat juga hal-hal lainnya yang berhubungan dengan masalah financial....

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas komentar dan support-nya.
      Semoga saya bisa tetap menulis dan berguna untuk saya pribadi dan orang lain ..

      Hapus
  4. keren mas bro...
    salut deh sama mas bro satu nie..ahaha

    BalasHapus