Setiap bulan kita melakukan rutinitas belanja bulanan. Beli kebutuhan makanan, minuman, cuci mencuci, termasuk camilan camilan.
Setiap belanja bulanan di supermarket,
keluar membawa barang belanja yang banyak dan berlimpah. Dan dipertengahan
bulan selalu ada yang kurang atau habis, sehingga kita pergi lagi ke
supermarket. Niatnya hanya membeli 5 items, keluar keluar bawa 10 sd 15 items.
Minggu depannya ada lagi barang yang habis, masuk lagi ke supermarket rencana
beli 3 items keluar bawa 12 items ..
Tidak heran .. memang kenyataannya
begitu koq.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
di AS dari 4.200 konsumer, ditemukan bahwa mereka membeli 54% lebih dari
yang direncanakan. Bahkan penelitian lain menemukan membeli lebih dari yang
direncanakan sampai 50,8% sd 67,7%.
Hitungan gampangnya, jika belanja
bulanan awal rencananya hanya beli 500 ribu, keluar bayar 770 ribu. Kemudian
karena ada yang habis, dalam sebulan balik lagi ke supermarket 2 kali lagi,
rencananya hanya beli 100 ribu, keluar bayar 154 ribu. Jadi total dalam sebulan
terjadi “impulse buying” (istilah kerennya begitu) sebesar 378 ribu.
Dalam setahun nilai impulse buying menjadi sebesar Rp. 4,536 juta ...
lumayan juga ya .. bisa pakai beli gadget baru .. hehe ..
Dalam penelitian kecil yang saya
lakukan, menemukan kasus per kasus bisa sampai lebih dari 200% .. wowww..
Sebelum melanjutkan membahas bagaimana
berbelanja bulanan, akan lebih baik kita mengenali karakter kedua belah pihak ;
supermarket dan konsumen.
SUPERMARKET
1. Menarik Konsumen Masuk
Yang paling utama bagi peritel/supermarket adalah menciptakan traffic
yang masuk ke dalam tokonya.
Caranya berbagai macam taktik,
misal ; dengan menurunkan harga produk hot items yang umumnya ibu2 sangat peduli
banget seperti sabun
cuci, shampo, minyak goreng, dll. Dan mempromosikannya dalam brosur/leaflet2,
koran,
internet dll, secara reguler dan hampir setiap minggu ada produk promo
yang menggoda konsumen selalu datang.
Umumnya memang produk promo tersebut
di jual murah sedangkan di produk lainnya harganya bisa lebih mahal.
Sekali
konsumen masuk ke supermarket tertarik karena promo harga murah, pas keluar
dari dep store membawa barang
barang lainnya yang tidak di promosikan .. hehe
..
2. Membuat Konsumen Membeli Lebih
Aktifitas belanja sangat dipengaruhi
faktor emosional dan hal ini di manfaatkan oleh para pebisnis ritel untuk
menjual
produknya sebanyak mungkin.
Produk yang dijual di tata dengan
menerapkan ilmu “Visual Merchandising” yang menerapkan kaidah psikologis
dan emosional yang sangat mempengaruhi konsumen. Produk ditata sedemikian rupa
sehingga mudah terlihat, ditemukan
dan begitu menggoda kita untuk
mengambilnya. Maka tidak aneh meskipun kita membuat daftar belanja ...
keluar
dari supermaket kita keluar membawa banyak barang yang di luar daftar tersebut.
Tiba tiba kita merasa butuh ini, butuh itu, eh .. ini lagi promo .. ambil, ini
.. lucu banget .. ah ga begitu mahal koq .. ambil,
sesuatu yang bersifat impulse buying atau bahasa awamnya
“lapar mata”. Tadinya hanya akan membeli beberapa items
senilai kurang dari 100
ribu, tapi waktu keluar bayar 300 ribu lebih..
KONSUMEN
1.
Faktor Emosional
Belanja sangat dipengaruhi oleh faktor
emosional. Sehingga sangat mudah tergoda dan gampang terjadi impulse
buying.
Secara rasional kita ingin ketat sama bujet keuangan kita. Secara
rational kita tidak memerlukan produk tersebut saat ini,
tapi nyatanya kita
membelinya. Sehingga kita sulit disiplin dalam berbelanja, hanya sedikit
konsumen yang sifatnya disiplin
dalam melakukan belanja bulanan dan sangat
ketat mengikuti daftar belanjaaan yang sudah dituliskan.
Apalagi barang barang bulanan yang
kita beli kategorinya masuk ke low involvement product, atau bahasa
awamnya tidak
perlu pikir panjang untuk beli barang tersebut, karena harganya
relatif murah dan barangnya tidak terlalu beresiko.
Tidak seperti kita membeli
barang elektronika atau mobil yang perlu mengeluarkan uang besar dan
membutuhkan informasi
mendalam untuk memutuskannya.
2. Finansial
Karena dalam membeli barang
membutuhkan uang, maka faktor finansial mempengaruhi perilaku pembelian.
Setiap
individu/keluarga memiliki income dan kebutuhan yang berbeda. Untuk yang
memiliki income yang “besar”
mungkin tidak perlu di pusingkan dalam mengatur
belanja bulanan ini.
Sedangkan untuk yang incomenya terbatas maka akan sangat
pusing…….
Meskipun ada batasan keuangan-nya tapi
tetap ada bisa jebol … berbelanja lebih dari kemampuan finansial bulanannya.
Bahkan menggunakan kartu kredit .. bisa lebih parah lagi.
Bujet Biaya Hidup Bulanan idealnya 60% dari total income. Dan Belanja Bulanan umumnya berkisar antara
9% sd 15%, sangat di pengaruhi oleh jumlah anggota keluarga dan besaran income
bulanan.
Ayo cek .. berapa besar prosentase
Belanja Bulanan anda !
Kalau sampai lebih besar, bisa jadi
karena kita terlalu boros dan tidak terkontrol dalam belanja bulanan. Kalau
sudah masuk dalam range tersebut, lebih bagus lagi jika lebih hemat.
Jadi .... Bagaimana kita melakukan belanja
bulanan ?
Ada yang belanja sebulan 1X, 2X bahkan
setiap minggu belanja. Mana yang lebih baik ?
Jika konsumen melakukan belanja
bulanan lebih dari satu kali (terutama ke supermarket) bahkan bisa sampai 4X
atau lebih. Konsumen bisa terbawa permainan supermarket sehingga membeli lebih
banyak dari yang diperlukan.
Berdasarkan ke empat faktor tersebut,
maka untuk melakukan belanja bulanan yang hemat adalah dengan melakukan ; Belanja Bulanan 1X setiap bulanannya.
Ya .. Satu Kali ..
bukan dua kali atau 3 bahkan 4 kali sebulan. Ingat prinsipnya ; Shop More,
Buy More. Kecuali Anda orang yang special dan termasuk golongan
minoritas, yaitu yang disiplin dalam membelanjakan uang dan ketat dengan list
belanja yang anda buat.
Untuk melakukan belanja sebulan sekali,
maka kita harus benar benar merencanakannya. Langkah langkahya adalah sbb :
1. Membuat
Daftar Menu Makanan dalam sebulan
Daftar menu tersebut menjadi panduan nantinya
untuk membeli makanan apa saja. Makan pagi, siang dan malam.
Jika ingin lebih
detail, kita check kapan ada aktifitas diluar yang tidak memerlukan
makan di dalam, seperti kondangan.
Sehingga tidak ada yang makanan yang
terbuang percuma. Dari daftar menu ini, kita bisa mengetahui jenis makanan yang
bisa bertahan lama dan yang tidak tahan lama. Serta mengetahui jenis makanan
apa saja yang akan di beli di supermarket
dan yang dibeli di pasar atau di
warung.
Semakin cerdik mengkombinasi menu makanan, termasuk makanan tahan lama, maka semakin
besar penghematannya.
Ibu ibu umumnya lebih jago dalam
melakukan kombinasi, jika ada yang mau sharing
kombinasi menu,
ayo silahkan … berbagi dengan yang lain disini.
2. Buat Daftar Belanjaan
Pos pos daftar belanjaan ini dibuat
berdasarkan kebutuhan masing masing keluarga, misalkan ada yang memiliki
pos
biaya bulanan binatang peliharaan, untuk makanannya dll.
Panduan dalam membuat daftar belanjaan
:
- Tentukan Belanjaan yang di beli satu
bulan sekali (Makanan / Minuman Tahan Lama dan Personal Care
atau Toiletries) dan
yang lebih dari sekali, yaitu makanan segar.
Makanan dan Minuman Tidak Tahan Lama
Makanan seperti sayuran, buah buahan,
daging segar, bumbu dapur dll. Sehingga ada yang harus di beli mingguan
dan
mungkin harian.
Pada saat belanja di supermarket di minggu pertama bisa
sekalian membeli makanan dan minuman
yang diperlukan untuk minggu pertama.
Minggu minggu berikutnya lebih baik belanja di pasar atau di tukang sayur
yang
lewat atau yang dekat rumah. Mana yang lebih baik dan ekonomis sesuai kondisi
masing masing.
Hindari sebisa mungkin datang ke supermarket.
Jika mempunyai tehnik cara menyimpan
makanan yang bisa tahan lama, ayo di sharing disini. . .
- Urutkan Daftar Belanja sesuai
Tata Letak Produk di Supermarket
Di daftar belanjaan, atur urutannya
agar sesuai browsing di rak rak supermarket, sehingga tidak bolak balik.
Hemat tenaga .. tidak capek, tidak perlu beli makanan dan minuman
tambahan :).
Urutan daftar belanjaan disesuaikan dengan tata letak produk supermarket langganan anda.
Umumnya dari pintu masuk ke sebelah
pojok kanan adalah area barang barang keras (peralatan rumah tangga)
sampai
dengan area ujung pojok kiri adalah produk produk yang tidak tahan lama
(daging, sayuran dll).
Atau sebaliknya.
Jika kita ambil dulu produk yang keras
keras, maka cocok untuk diletakkan di paling bawah kereta belanjaan kita.
- Check Stock Barang
Dalam membuat daftar belanjaan ini,
harus di check dulu stock barang tersebut masih ada tidak di rumah,
banyak
kejadian membeli barang yang ternyata stock-nya masih ada di rumah.
- Check Produk Promo
Check produk apa saja yang sedang
promo. Men-check produk promo ini, bisa dilakukan melalui web site
dari toko toko
tersebut atau melalui situs promo umum. Mungkin ada produk yang bundling, turun harga dll.
Di dalam daftar belanjaan tuliskan
merek promo yang akan di beli, sehingga tidak lupa.
3. Estimasi dan berhemat
Berdasarkan daftar belanjaan tsb, terutama
untuk pertama kali membuat daftar belanja. Lakukan estimasi biaya.
Usahakan
total belanja bulanan berada dalam prosentase 9% sd 15% dari total income bulanan.
Kalau lebih besar
.. gaya hidup lebih besar dari income.
Sebaiknya gaya hidup memyesuaikan dengan income.
Jika lebih besar, buat prioritas, maka yang akan di drop / dibatalkan.
Karena umumnya yang akan dibeli
sebagian besar adalah barang yang sama setiap bulannya, maka estimasi
ini
mungkin dilakukan pada tahap awal saja. Atau pada saat akan melakukan penghematan
lagi atau ketika akan
membeli barang barang baru dalam jumlah besar.
Coba chek, setelah melakukan belanja
bulanan.
Apakah jumlah barang yang dibeli
sesuai yang di list atau masih ada tambahan tambahan baru : ).
Apakah total uang keluar sesuai atau
seberapa besar peningkatannya dari bujet estimasi awal.
Berdasarkan analisa tersebut, maka
kita dapat melakukan perbaikan untuk belanja di bulan bulan berikutnya.
Tips Tips Hemat
Ayo silahkan sharing dan beri inputan
tips tips hemat belanja bulanan di sini berdasarkan pengalaman dan informasi
yang anda dapat., sehingga bermanfaat bagi yang lainnya.
1. Tidak
Loyal Pada Merek
Tidak perlu begitu fanatic sama merek.
Kecuali mungkin untuk produk tertentu yang sensitive, seperti perawatan wajah.
Pilih saja harganya.
Umumnya bahan baku yang digunakan relatif sama dan
kualitasnya tidak jauh berbeda.
Cari yang paling ekonomis, cari yang promo. Beli
private brand dari toko tersebut,
jauh lebih murah.
Seperti tisu, gula pasir dll. Yang berbeda adalah cara
mengemas dan mengkomunikasikan produk tersebut, sehingga
kita sebagai konsumen
mempersepsikannya jauh lebih bagus dari produk lain.
Jadi pada saat berada di area kategori
produk yang mau di beli, bandingkan dulu masing masing merek dan harganya.
Umumnya
merek yang kurang terkenal di letakkan di rak paling bawah atau di rak paling
atas,
dan biasanya harganyapun lebih murah.
2. Tips Membeli Barang Promo
Setiap periode tertentu, umumnya
bulanan, supermarket mengeluarkan brosur / katalog produk promo ;
diskon, turun
harga, bundling, beli 1 dapat 2,
dll.
Menyikapi produk promo ini, kita
jangan tergiur dan bernafsu membeli banyak untuk stock 2 atau 3 bulan.
Jika turunnya tidak significant, saran
saya tidak terburu nafsu untuk menyetoknya. Karena di bulan berikutnya bahkan
minggu berikutnya akan ada produk promo lainnya.
Mungkin bulan ini merek A
turun harga, bulan depan merek B diskon 10% dst.
Jika turunnya significant, check
apakah masa kadaluwarsanya sudah dekat.
Men-stok banyak untuk 3 bulan, justru
membuat kita memakainya berlebih, karena merasa stok-nya masih banyak
sehingga
bisa habis dalam 2 bulan kurang, sehingga jadi lebih boros. Apalagi jika yang
menggunakannya adalah
asisten rumah tangga, misal sabun cuci, malah bisa bisa
akan cepat habis.
3.
Belanja Dengan Perut Terisi
Jika belanja dengan perut lapar,
maka secara psikologis akan membeli banyak makanan sehingga jadi lebih boros.
4.
Yang Belanja orang Lain
Jika sudah buat daftar tapi tetap
selalu tergoda untuk membeli barang2 tambahan. Maka yang belanja adalah
orang
lain, misalkan pembantu yang sudah dipercaya.
5.
Berbelanja Tidak Membawa Anak Anak
Anak anak akan menambahkan produk
produk yang tidak penting ; permen, biskuit, dll.
6.
Kartu Anggota Supermarket
Jika keanggotan di supermarket
tersebut memberikan benefit yang
bagus ; diskon tambahan,
reward point
dll, maka lebih baik jika kita menjadi anggotanya.
7.
Situs Promo Internet
8.
Penyimpanan Barang Yang Teratur
Barang belanja bulanan di simpan
secara rapih, teratur dan mudah ditemukan.
Kalau tidak diatur rapi, sering kita
membeli barang yang masih ada stock-nya.
9. Go Digital
dengan software OUT of MILK Android – dari mba Afiy
Pengguna
Android dapat memanfaatkan aplikasi OUT of MILK. Aplikasi mencatat belanjaan
dan mempunyai
banyak kelebihan ; input barang dan harga, mencoret belanjaan yg
sudah di beli, kategorisasi belanjaan,
history dan juga bisa share. Jadi tidak
perlu bawa memo tulisan biasa. Sekarang-kan sudah jamannya digital ... : ).
Panduan praktis
penggunaannya dapat di lihat di blog Afiy ;
Ayo mari sharing tips pengalaman hemat anda disini ..
Hemat belanja bulanan yang dilakukan
mungkin terasa sedikit. Tapi akumulasi dana penghematan ini bisa di gunakan
untuk liburan keluarga, makan bersama keluarga diluar dan melakukan hal hal menyenangkan
lainnya ..
Salam Hemat ...
follow twitter @jauhari_mk
Artikelnya menarik, tipsya detail dan lengkap. bisa dicoba nih... :)
BalasHapusterimakasih mas endanesia
Hapussemoga bermanfaat bagi kita semua
tulisan yang sangat lengkap mas, keuangan memang harus dicatat dan direncanakan, saya ingat sebuah buku yang mengatakan kira-kira begini:
BalasHapustidak ada perbedaan antara perencanaan keuangan dari keluarga, perusahaan kecil ataupun perusahaan besar, yang membedakan hanyalah besarnya angka di dalamnya
setuju sekali dengan @spidolhitam
Hapuskeluarga adalah perusahaan kecil ..
jika ingin "perusahaan kecil" ini terus maju berkembang, mencapai tujuan tujuan masa depannya .. maka membutuhkan perencanaan
Tulisan-tulisan pak jauhari sangat menarik dan menambah wawasan saya... terima kasih pak, tolong dimuat juga hal-hal lainnya yang berhubungan dengan masalah financial....
BalasHapusterimakasih atas komentar dan support-nya.
HapusSemoga saya bisa tetap menulis dan berguna untuk saya pribadi dan orang lain ..
keren mas bro...
BalasHapussalut deh sama mas bro satu nie..ahaha
terimakasih atas support-nya
Hapussalam ..
Thx infonya
BalasHapus