"Menjemput rezeki"
ada orang yang mengatakannya begitu.
Jadi pendapatnya ; orang itu menjemput rezeki, bukan pergi mencari rezeki.
Jadi pendapatnya ; orang itu menjemput rezeki, bukan pergi mencari rezeki.
Definisi rezeki itu berbagai macam ; pengetahuan, materi, persahabatan, dll.
Tapi yang dimaksud disini
kita fokuskan pada rezeki materi .. ya sesuai dengan thema di situs ini, topik
topik keuangan.
Mengenai menjemput atau mencari rezeki, menimbulkan pro dan kontra, dengan argumennya masing masing ..
Ada yang menyetujui
“menjemput rezeki” sehingga pikiran kita akan mempersepsinya mudah / gampang,
daripada “mencari rezeki” yang berkesan sulit. Rezeki itu harus di cari … ingat
untuk sukses butuh kerja keras .. no pain no gain ..
Biasalah pro kontra dalam
kehidupan ini.
Mungkin ada yang berpendapat
berbeda, diluar 2 kalimat tersebut, …. please welcome.
Saya pribadi setuju dengan pendapat “Menjemput rezeki”.
Selain perdebatan “menjemput dan mencari”, banyak yang berpendapat bahwa rezeki itu sudah ditentukan oleh Sang Maha Kuasa.
Setuju tidak ?
Kalau saya setuju lagi.
Karena sudah ditentukan mengapa kita harus bekerja keras ? Mengapa kita harus sibuk berusaha banting tulang ?
Saya pribadi setuju dengan pendapat “Menjemput rezeki”.
Selain perdebatan “menjemput dan mencari”, banyak yang berpendapat bahwa rezeki itu sudah ditentukan oleh Sang Maha Kuasa.
Setuju tidak ?
Kalau saya setuju lagi.
Karena sudah ditentukan mengapa kita harus bekerja keras ? Mengapa kita harus sibuk berusaha banting tulang ?
Orang tua teman dan bahkan teman saya mengamininya “Rezeki itu sudah ada takarannya, kalau sudah lewat pasti luber ..”
Pertanyaannya :
"Apakah kita tahu bahwa rezeki kita sudah sesuai limit/batasan yang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa ?”
Bagaimana memprediksinya
besaran rezeki ?
Saya tidak tahu …
Yang saya coba jelaskan
adalah kalau rezeki itu sudah ditentukan, bagaimana dan dimana saja rezeki kita.
Perumpamaan :
Diadakan suatu kontes, ditaruh 10 bendera di dalam hutan. Setiap bendera bernilai 10 juta.
Saya ikutan kontes dan masuk kedalam hutan, muter sana muter sini, setelah sekian lama saya hanya menemukan 3 bendera. Saya menyerah .. dan dapat 3 bendera X 10 juta = Rp 30 juta. Lumayan .. hehe ..
Sebenarnya hak saya
seharusnya berapa ?
3 bendera itu atau 10
bendera ? 30 juta atau 100 juta ?
Apakah ini sama dengan
perumpamaan rezeki kita.
Kalau rezeki kita sudah
ditentukan, maka rezeki kita sudah ditempatkan atau dititipkan di orang orang
tertentu.
Permasalahannya … kita
datang tidak pada orang orang tersebut.
Datang untuk menjemput
rezeki kita.
Mungkin selama ini kita
begitu sibuk pada pekerjaan kita, jadi hanya datang ke bos kita, jadi dari
dialah kita mendapatkan rezeki. Kita melupakan saudara saudara dan teman teman
kita bahkan kita tidak berkenalan dengan orang orang baru.
Jadi kalau kita tetap
menyambung silaturahmi kita, dengan saling menjaga hubungan dan mengunjungi
saudara dan kerabat kita, maka rezeki kita akan bertambah, karena kita
menjemput rezeki kita.
Apakah betul seperti itu ?
Bagaimana menurut Anda ?
Ini hanyalah pendapat saya,
yang masih sangat sangat sedikit ilmu dan pengetahuan.
Mohon masukan dari sobat
sobat .. baik masukan positif dan negatif, silahkan ..
Semoga dari masukan sobat
sobat dapat memperbaiki dan memperkaya pemahaman mengenai rezeki.
follow twitter @jauhari_mk
Setju sekali,... rejeki di tangan yang kuasa.
BalasHapusHarus dijemput dan diambil..:-):-)